Kisah "berdarah" itu berawal ketika keduanya berencana untuk pergi ke Garut, Jawa Barat. Akhirnya, pada Rabu (30/10/2014), keduanya sepakat untuk menuju Garut dengan mobil Honda Mobilio milik Hayriantira. "Rencananya mau ke sentra jaket kulit," kata AK di Jakarta, Kamis (6/8/2015).
Sentra jaket kulit tersebut berada di Sukaregang, Garut, Jawa Barat. Namun, belum sampai di tempat tersebut, keduanya memilih bermalam di Hotel Cipaganti, Tarogong, Garut, Jawa Barat.
Tempat tersebut dipilih untuk melepas lelah karena perjalanan enam jam dari Jakarta. Selain itu, jarak antara Tarogong dan Sukaregang juga dekat karena bisa dilalui hanya dengan melintasi satu jalan utama, yaitu Jalan Cipanas Raya. "Saya hanya dua jam berada di kamar hotel," kata AK.
Sebelum membunuh, AK mengaku sempat berhubungan intim. Namun, karena ada perkataan Hayriantira soal kejantanan, AK naik pitam lalu membekap korban hingga tewas. (Baca: Keluarga Asisten Presdir XL Bujuk AK supaya Mengakui Pembunuhan)
Selesai membunuh, AK terdiam. Ia berpikir selama satu jam untuk menghilangkan jejak. "Namanya orang kaget," kata AK.
AK akhirnya memilih menceburkan Hayriantira ke dalam kolam rendam air panas di dalam kamar mandi. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan jejak.
Hayriantira dinyatakan hilang sejak November 2014. Keluarga berusaha mencari dan akhirnya melapor ke polisi pada April 2015.
Saat hilang, Hayriantira bekerja sebagai asisten bagi Presiden Direktur XL saat itu, Hasnul Suhaimi. Saat ini jabatan presiden direktur dipegang oleh Dian Siswarini.
Setelah ditelusuri, Hayriantira akhirnya dinyatakan dibunuh oleh teman dekatnya, AK, pada Kamis (30/10/2014) di Garut, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.