Salah seorang anggota keluarga lainnya, Eni Rubiyati, berusaha menenangkan. Namun, pemuda yang biasa dipanggil Johan itu masih terlihat marah.
Pemuda tersebut memakai jaket warna hijau dam berambut pendek. Wajahnya tampak merah dan kesal. "Tolong Johan jangan pukul dia," kata Eni yang berusaha menenangkan Johan.
Kapolres Garut Ajun Komisaris Besar Arif Rachman tampak langsung menuju kerumunan. Ia mencoba menahan keluarga korban. "Ibu tolong masuk ke kamar yang sudah disiapkan," kata Arif Rachman. (Baca: Keluarga Asisten Presdir XL Bujuk AK supaya Mengakui Pembunuhan)
Keluarga pun langsung menuruti perintah polisi. Tampak lima orang keluarga korban langsung menuju kamar yang disediakan polisi.
Hayriantira dinyatakan hilang sejak November 2014. Keluarga korban berusaha mencari dan akhirnya melapor polisi pada April 2015.
Saat hilang, Hayriantira bekerja sebagai Asisten Presiden Direktur XL yang dipimpin oleh Hasnul Suhaimi. Saat ini, jabatan presiden direktur dipegang oleh Dian Siswarini.
Setelah ditelusuri, akhirnya Hayriantira dinyatakan dibunuh oleh teman dekatnya, AK, pada Kamis (30/10/2014) di Garut, Jawa Barat. Saat ini, motif AK diketahui karena persoalan pribadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.