Contohnya ialah pembangunan GOR Pancoran yang diperkirakan menghabiskan anggaran Rp 48 miliar dan rehabilitasi total GOR Velodrome yang akan menghabiskan anggaran Rp 400 miliar. (Baca: Ahok: DKI Bangun GOR Rp 48 Miliar, tetapi Kelas Kampungan)
"Ketika Pak Gubernur menemukan (anggaran pembangunan dan rehab total) GOR terlalu tinggi harganya, kami revisi ulang. Jadi, anggaran itu kami cut (pangkas) dan tahun 2016 ini tidak ada pembangunan GOR," kata Kepala Disorda DKI Firmansyah kepada Kompas.com, Sabtu (8/8/2015). (Baca: Ahok: Gila, Rehab GOR Rp 400 Miliar, Masuk Akal Enggak?)
Ia menargetkan, akan ada 10 GOR yang direhab total pada tahun 2016 mendatang. Untuk membangun serta merehab total GOR, kata Firmansyah, pihak Disorda bakal menggandeng PT Jakarta Propertindo, konsultan profesional, serta Inspektorat DKI.
Yang terpenting, lanjut dia, sarana dan prasarananya harus memuaskan warga Ibu Kota, seperti toiletnya tidak bau, warga nyaman berolahraga, bersih, dan fasilitasnya memadai.
"Tahun ini kami cuma rehab kecil GOR saja, saya enggak hafal jumlahnya. Pak Gubernur juga mau ada sentuhan swasta revitalisasi GOR dan segera kami bicarakan terkait BTO (build, transfer, operate)-nya. Pokoknya rancangannya benar-benar dikondisikan secara faktual dan tidak ada mark up harga," kata Firmansyah.
Selain Pancoran, dua anggaran rehabilitasi total GOR yang telah "dimatikan" adalah GOR Mampang, Jakarta Selatan, dan GOR Cengkareng, Jakarta Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.