Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/08/2015, 21:44 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nurtini (38), warga Kluster B Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, menilai kekhawatiran warga Kampung Pulo yang pindah ke Rusunawa Jatinegara Barat hanya ketakutan sementara.

Penjual kopi yang dulu tinggal di bantaran Waduk Pluit itu mengaku pernah merasakan hal yang sama. Namun, ketakutan itu ditepis dengan tetap berpikiran positif.

"Ibu pindah ke tempat baru dulu waswas juga, Dek. Ke mana-mana susah, jauh, takut kena macet. Tetapi, dipikir-pikir, benar juga kata Pak Jokowi dulu, kalau tinggal di sini lebih baik, makanya dipindahin. Tinggal di sini (rusun) enggak seram, kok," kata Nurtini saat ditemui di halaman Rusunawa Marunda, Jumat (21/8/2015) sore. (Baca: Melihat Hidupnya Suasana di Rusunawa Marunda)

Bersama dengan Nurtini, warga lain, Bejo (57), menyarankan supaya warga Kampung Pulo yang baru saja pindah ke rusun agar bisa menyesuaikan diri dengan tempat baru.

Menurut Bejo, tantangan di tempat baru itu sebenarnya bisa diatasi, terlebih warga yang pindah sama-sama dari tempat asal yang sama, yakni sesama warga Kampung Pulo.

"Kalau di rumah dulu nongkrong-nya di pos siskamling, sekarang nongkrong-nya di bawah (lobi) sini. Ngumpul-ngumpul-nya sih tetap, tetapi beda tempat saja. Enggak ada bedanya, kok, yang penting kitanya mau gaul juga," kata Bejo.

Menurut Bejo, jika sudah kenal dengan tetangga di samping kiri dan kanan unit rusunnya, tidak perlu khawatir lagi.

Dia mencontohkan dirinya yang sering mengunjungi keluarga di sebelah unit rusunnya. Salah satu cara membuka silaturahim dengan warga yang belum dikenal sebelumnya, kata Bejo, adalah dengan menyapanya lebih dulu.

Pintu di unit rusun, jika masih ada orang, bisa dibuka saja, tidak perlu dikunci seperti di apartemen. "Orang kiri-kanan kenal semua, aman-aman saja tuh buka pintu terus," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com