Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantai Dasar Jadi Hunian, Warga Rusun Muara Baru Parkir Kendaraan di Jalan

Kompas.com - 29/08/2015, 15:39 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah blok di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Waduk Pluit atau Rusun Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, dibangun untuk hunian bagi 105 kepala keluarga (KK) dari Waduk Pluit. 

Biasanya, tempat di lantai dasar rusun difungsikan sebagai fasilitas umum (fasum). Dengan adanya pembangunan itu, warga terpaksa tidak bisa memanfaatkan lahan itu sebagaimana mestinya.

Dion (34), yang memiliki sepeda motor, biasanya memarkirkan kendaraannya di lantai dasar rusun. Akibat ada pembangunan dan banyaknya material seperti pasir dan semen, Dion terpaksa memarkirkan sepeda motornya di pinggir jalan.

"Dari sebulan kemarin, banyak tukang mulai bangun-bangun di sini. Saya juga bingung bangun buat apaan. Mau enggak mau parkir di luar saja, agak repot sih tapinya," kata Dion, Sabtu (29/8/2015).

Pinggir jalan di dalam kompleks Rusun Muara Baru hanya selebar tiga meter. Jika banyak kendaraan parkir di jalan yang dekat dengan unit rusun miliknya, itu akan menutupi badan jalan dan menyulitkan akses keluar-masuk pengendara lainnya.

Warga lainnya, Septi (42), menyayangkan pembangunan hunian di lantai dasar Rusun Muara Baru. Sebab, tempat biasa yang dia dan warga lain gunakan untuk bercengkerama kini sudah disekat dan dijadikan tembok untuk hunian.

"Kumpulnya dulu mah di situ-situ juga. Sekarang paling duduk-duduknya di dekat pintu keluar sini. Namanya kalau ada bangun-bangun juga pasti banyak debunya ya, ya begini deh kondisinya," tutur Septi.

Pantauan Kompas.com di lokasi, lantai dasar yang dibangun menjadi hunian ada di blok-blok rusun baru, yang baru dibangun dan ditempati dari tahun 2014. Rusunawa Muara Baru memiliki 12 blok rusun, dengan delapan blok rusun baru dan empat blok rusun lama yang dibangun sejak tahun 2009.

Dalam satu blok rusun, ada 100 unit rusun dengan rincian lima lantai untuk unit rusun dan satu lantai dasar yang seharusnya dikosongkan. Lantai dasar tersebut berfungsi sebagai tempat berjualan, lahan parkir kendaraan, dan tempat warga rusun melangsungkan berbagai kegiatan.

Hari ini, sejumlah kuli bangunan juga terlihat masih membangun hunian di lantai dasar rusun. Bentuk hunian ada yang masih baru disekat dengan susunan batu bata. Ada juga yang sudah berbentuk ruangan dan dindingnya sudah disemen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet Buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet Buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com