Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fasum Rusun Muara Baru Jadi Tempat Tinggal, Ini Penjelasan Pihak Rusun

Kompas.com - 29/08/2015, 16:00 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lantai dasar di sejumlah blok yang ada di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Waduk Pluit atau Rusunawa Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, akan "disulap" menjadi unit rusun sementara. 

Lantai dasar yang seharusnya berstatus fasilitas umum ini dibangun atas permintaan warga penertiban Waduk Pluit yang menolak ditempatkan di rusun lain.

"Betul, itu sedang dibangun buat 105 KK (kepala keluarga) dari Waduk Pluit. Huniannya bersifat sementara," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rusun Wilayah 1 (Jakarta Utara) Abdurahman Anwar, Sabtu (29/8/2015) siang.

Anwar menjelaskan, permintaan 105 KK tersebut sudah disampaikan sejak bulan Februari 2015. Permintaan tersebut diakui Anwar sudah diteruskan kepada Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI Jakarta dan telah disetujui oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Pembangunan hunian di lantai dasar itu juga sudah berlangsung sebulan lebih. Karena bersifat sementara, ke depannya, tempat yang mereka huni di lantai dasar Rusunawa Muara Baru akan dijadikan kios. Kios tersebut bisa disewa oleh penghuni rusun sebagai tempat usaha.

Pembangunan 105 unit rusun di lantai dasar ini sesuai dengan jumlah KK yang akan menempati, menggunakan anggaran CSR (corporate social responsibility) dari perusahaan yang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Tapi, saya enggak tahu perusahaannya apa saja. Yang pasti, anggarannya sudah ada, tinggal tunggu selesai dibangun," tutur Anwar.  (Baca: Lantai Dasar Jadi Hunian, Warga Rusun Muara Baru Parkir Kendaraan di Jalan)

Pantauan Kompas.com di lokasi, lantai dasar yang dibangun menjadi hunian ada di blok-blok rusun baru, yang baru dibangun dan ditempati dari tahun 2014.

Rusunawa Muara Baru memiliki 12 blok rusun, dengan delapan blok rusun baru dan empat blok rusun lama yang dibangun sejak tahun 2009. Dalam satu blok rusun, ada 100 unit rusun dengan rincian lima lantai untuk unit rusun dan satu lantai dasar yang seharusnya dikosongkan.

Lantai dasar tersebut berfungsi sebagai tempat berjualan, lahan parkir kendaraan, dan tempat warga rusun melangsungkan berbagai kegiatan. Pada hari ini, sejumlah pekerja bangunan juga terlihat masih membangun hunian di lantai dasar rusun.

Bentuk hunian ada yang masih baru disekat dengan susunan batu bata, ada juga yang sudah berbentuk ruangan berdinding semen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com