Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerangka Pria dengan Kepala Terpisah Gegerkan Warga Duren Sawit

Kompas.com - 31/08/2015, 15:56 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Fery Handoko, pria berusia sekitar 33 tahun, ditemukan sudah menjadi kerangka di rumah kontrakannya di Jalan Taman Malaka Selatan, RT 16 RW 08, Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (31/8/2015).

Jasad Fery ditemukan oleh adik kandungnya, Umar Irawan (29). Umar datang untuk mengajak kakaknya menengok salah satu orangtua mereka yang sedang dirawat di rumah sakit.

Namun, saat tiba di tempat kontrakan Fery, Umar menemukan rumah dalam keadaan sepi. Belum jauh masuk mencari kakaknya, Umar melihat sosok seperti boneka bersandar di tembok. 

Umar sangat terkejut karena yang dikira boneka itu ternyata kerangka manusia dengan tengkorak yang terpisah. Kerangka itu diduga sebagai Fery Handoko.

Saat ditemukan, korban hanya mengenakan celana pendek. Setelah itu, Umar bersama warga melaporkan hal ini kepada Polsek Metro Duren Sawit.

Menurut pemilik kontrakan, korban yang berjualan martabak sudah tiga bulan belakangan tidak terlihat beraktivitas.

"Katanya dia sakit, sudah dua sampai tiga bulan ini dia memang tidak terlihat lagi," kata wanita yang enggan namanya disebutkan tersebut, di lokasi kejadian, Senin (31/8/2015).

Menurut pemilik kontrakan, Fery menghuni tempat  tinggal tersebut selama sekitar tiga tahun. Fery sempat pindah dua kali sebelum kembali ke situ. Pemilik kontrakan mengatakan, tidak ada kejadian mencurigakan sebelum korban tidak terlihat lagi.

"Kemungkinan juga dia sudah begitu (meninggal) tiga bulan, tetapi baru ketahuan pas adiknya datang nyari ke sini," ujarnya.

Petugas Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Metro Duren Sawit yang tiba di lokasi kejadian menyatakan, korban diduga gantung diri. Pasalnya, petugas mendapati tali tambang plastik berwarna hijau yang tergantung.

"Kepalanya sudah lepas dari badan, dan di atas badannya itu ada tali menjuntai sekitar 1,5 meter di kusen. Ada bekas daging korban juga di tali itu," ujarnya.

Menurut pantauan Kompas.com, lokasi kejadian yang berupa rumah kecil di tengah lahan kosong tersebut tampak sudah diberi garis polisi. Bagian rumah tersebut tampak sudah tidak terawat lagi. Beberapa saat kemudian, petugas dengan ambulans tiba di lokasi kejadian dan membawa jasad korban ke RSCM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com