Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPKAD DKI Sebut Ada Tim CSR Beranggotakan Pihak Swasta

Kompas.com - 01/09/2015, 15:01 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Michael Rolanda menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi DKI memiliki tim CSR dalam proses penerimaan CSR dari pihak swasta. Tim CSR tersebut untuk menyesuaikan proses penerimaan hibah dengan regulasi yang ada.

"Kalau kita lihat regulasi, kita ada tim CSR. Belum jadi pergub, baru ada SK tentang pembentukan tim CSR," ujar Michael dalam rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016 di Gedung DPRD DKI, Selasa (1/9/2015).

Anggota Badan Anggaran DPRD DKI yang hadir dalam rapat pun kompak mempertanyakan siapa anggota tim CSR itu.

Michael menjawab, anggota tim tersebut merupakan Dinas Sosial DKI dan juga pihak swasta terkait yang memberikan CSR. Sehingga, tiap CSR yang didapat oleh DKI memiliki tim yang berbeda-beda tergantung pihak swasta yang memberikan.

"Ternyata orangnya pelaku bisnis, tim CSR itu. Kita baru tahu," ujar Pimpinan Banggar, Mohamad Taufik.

Seolah tidak ingin melanjutkan diskusi lagi, Asisten Sekda Bidang Keuangan DKI Andi Baso pun memberika kesimpulan singkatnya.

"Intinya Pak. Memang belum sampai terlalu detail kami mengatur CSR. Itu saja," ujar Andi. Andi pun seolah meralat ucapan Michael.

Dia mengaku tidak yakin SK pembentukan tim tersebut benar-benar ada. Dia menjanjikan akan memberikan data CSR yang telah diterima DKI selama ini.

Di waktu terpisah, anggota Banggar DPRD Prabowo Soenirman menjelaskan kerugian yang akan dialami jika tim CSR diisi oleh pihak swasta. Jika begitu, dikhawatirkan tidak terdapat kontrol terhadap proses penerimaan hibah.

Prabowo ingat Michael pernah menjelaskan bahwa yang biasa diterima Pemprov DKI adalah CSR dan pemenuhan kewajiban. Keduanya adalah hal yang berbeda.

Dia menyarankan Pemprov DKI membuat dua tim yaitu tim CSR dan tim penyelesaian kewajiban. Tentunya diisi oleh orang-orang Pemprov DKI sendiri.

"Kalau swasta yang jadi tim, ya mereka mau-maunya sendiri saja dong. Yang kontrol siapa? Lagi pula CSR yang diterima DKI kan banyak, ada baiknya dibuat tim yang khusus minimal dipimpin wakil gubernur," ujar Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com