JAKARTA, KOMPAS.com - Ahmad, adik kandung mendiang Hasani, mengungkapkan bahwa dia tidak mendengar kegaduhan ataupun hal lain yang mencurigakan pada Jumat (5/9/2015) malam, saat jenazah Hasani ditemukan. Hasani pun pada sore harinya masih melakukan rutinitasnya usai pulang kerja, yaitu membuka dan menjaga warung yang ada di depan rumahnya.
"Tidak ada suara ribut-ribut atau apa. Dia aja sorenya masih buka warung. Padahal kalau ada ribut-ribut ya kedengeran lah, rumah saya di sebelah ini. Tapi ini enggak (dengar)," kata Ahmad yang ditemui Kompas.com di rumahnya di Kramatjati, Sabtu (5/9/2015).
Hasani sehari-harinya tinggal berdua dengan keponakannya yang bernama Dian. Dian pada hari itu tengah kuliah dan meninggalkan perempuan itu sendirian di rumah. Sedangkan Ahmad yang rumahnya ada di sebelah rumah Hasani baru saja pulang bekerja dan tengah beristirahat. Suasana sore itu juga tengah lebih sepi dari biasanya.
"Dia kebetulan lagi sendiri, Dian belum pulang dan saya lagi istirahat pulang kerja nonton TV di rumah. Tapi sekitar habis magrib sekitar pukul 19.30 dia masih melayani pembeli yang belanja di warung," kata Ahmad.
Hasani ditemukan meninggal sekitar pukul 20.00 WIB oleh keponakannya yang bernama Setianingsih. Setianingsih lalu memanggil Ahmad yang rumahnya memang bersebelahan dengan Hasani.
Saat ditemukan meninggal, warung yang biasanya dijaga Hasani masih terbuka. Namun warung itu tidak terlihat seperti usai digondol maling. (Baca: Warung Buka tetapi Tak Ada Orang, Ternyata Hasani Tewas dengan Luka di Leher)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.