Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Unit Ilegal di Rusun Tipar Cakung Ditertibkan

Kompas.com - 10/09/2015, 12:02 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para penghuni ilegal di Rusun Tipar Cakung, Cakung, Jakarta Timur kembali ditertibkan. Kali ini, selain menyegel tempat tinggal warga, aparat pemerintah juga langsung mengosongkan perabotan warga di dalam rusun.

Pantauan Kompas.com, penertiban ini disebut menyasar puluhan unit rusun ilegal yang ada di Rusun Tipar Cakung. Penertiban tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Ika Lestari Aji.

Penertiban menyasar unit rusun yang telah beralih tangan. Petugas yang terlibat penertiban langsung mengosongkan perabotan warga. Perabotan para penghuni dikeluarkan dan ditaruh di gudang. Warga menandai perabotan rumah tangga masing-masing sebelum mengeluarkannya dari unit.

Sebelum mengeluarkan, perabotan warga ditandai terlebih dulu agar dapat dikenali lagi. Selain menyasar unit yang ditempati ilegal atau tidak sesuai peruntukannya, petugas juga membongkar unit rusun yang dimodifikasi. Beberapa warga yang tinggal di pojokan rusun, membangun teralis.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Ika Lestari Aji mengatakan, penertiban menyasar 50 unit di rusun Tipar Cakung.

"Ini kegiatan untuk penertiban warga rumah susun yang tidak tertib. Ada 50 yang kita tertibkan," ujar Ika, di Rusun Tipar Cakung, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (10/9/2015).

Menurut Ika, berbagai pelanggaran yang dilakukan penghuni antara lain tidak mau membuat KTP rusun, tidak pernah ditempati, sampai dengan berpindah tangan dari pemilik sahnya.

"Pelanggaran yang ditindak, tidak mau membuat KTP rusun. Kalau tidak mau kemungkinan punya rumah di tempat lain. Kemudian yang jarang ditempati juga kita tertibkan. Karena kita masih banyak orang yang membutuhkan," ujar Ika.

Adapun mengenai tralis yang dibongkar, karena penghuni melanggar ketentuan mengenai desai awal rusun.

"Teralis-teralis yang dibongkar karena tidak taat aturan. Sudah merubah bentuk dari rusun sesuai bentuk awal. Dan juga, tralis yang menyekat bisa jadi dalam tralis disimpan barang yang dilarang," ujar Ika.

Menurut Ika, kegiatan penertiban rusun ini masuk dalam program rutin. Targetnya di DKI, ada 300 unit yang akan ditertibkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satu Motor Warga Ringsek Diseruduk Sapi Kurban yang Mengamuk di Pasar Rebo

Satu Motor Warga Ringsek Diseruduk Sapi Kurban yang Mengamuk di Pasar Rebo

Megapolitan
Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Megapolitan
Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Megapolitan
Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com