Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bekerja Baik, Gaji PHL Taman di Jakarta Selatan Akan Dipotong

Kompas.com - 14/09/2015, 16:01 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam mengefisiensi kerja pekerja harian lepas (PHL), Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Selatan memberlakukan aturan potong gaji. Hal ini menyusul banyaknya PHL yang sering membolos kerja.

Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Pemerintah Kotamadya Jakarta Selatan Siti Hasni mengatakan, pihaknya akan lebih ketat mengontrol kerja para PHL.

Menurut pantauan yang ia lakukan, selama ini ada sejumlah PHL bekerja dengan seenaknya. (Baca: Pejabat Baru DKI Ini Nyatakan Tak Segan Pecat PHL yang Curang)

"Ada yang sering datang, ada yang sering membolos, ada-ada saja alasannya kalau ditanya. Itu yang ingin kami perbaiki," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Senin (14/9/2015).

Karena itu, ia pun bekerja sama dengan pengawasan PHL untuk membuat aturan potong gaji. Maka dari itu, PHL yang sering membolos atau bekerja tidak benar akan dikenai pengurangan gaji.

"Kami optimalkan pengawasan dari koordinator PHL untuk mencatat absensi PHL. Nanti akan dipotong gajinya kalau alasan absennya tidak jelas," ujarnya.

Selama ini, semua PHL Sudin Pertamanan dan Pemakaman Pemkot Jaksel selalu mendapatkan gaji penuh.

PHL yang tadinya berjumlah 1.471 orang itu masing-masing mendapat gaji Rp 2,7 juta. Jika mereka tidak bekerja dengan baik, maka gaji yang diterima tidak akan penuh Rp 2,7 juta.

Belakangan, Siti juga memotong jumlah mereka menjadi 1.266 orang. Tujuannya adalah mengefisienkan kerja mereka.

"Dari hasil evaluasi, jumlahnya bisa dirampingkan menjadi 1.266 orang, dikurangi sekitar 20 persen," kata dia.

Pemotongan gaji akan mulai dilakukan sejak hari ini. Untuk itu, Siti melakukan sosialisasi terhadap PHL di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir pada hari ini.

"Hari ini kami kumpulkan, untuk pengarahan saja, soal bagaimana mereka supaya lebih bertanggung jawab dengan tugasnya," ujar Siti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com