Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Terima Kasih Pak Taufik Sudah Mengingatkan"

Kompas.com - 16/09/2015, 14:14 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budihartono sepakat dengan pemimpin Badan Anggaran DPRD Mohamad Taufik yang mengingatkan soal pemberian nama wisma atlet. Sebab, penyebutan nama wisma atlet dia nilai memang tidak tepat.

"Ini saya ucapkan terima kasih banyak kepada Pak Taufik telah mengingatkan penyebutan nama wisma atlet. Saya setuju dari awal, saya nanti bisa dikejar-kejar sama penegak hukum. Sekarang saya menyebutkan proyek ini menjadi apartemen Blok D10 yang akan digunakan pada saat kegiatan event Asian Games," ujar Heru di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (16/9/2015).

Heru mengatakan, bangunan tersebut tidak akan digunakan sebagai tempat penginapan para atlet saat Asian Games selamanya. Setelah Asian Games berakhir, bangunan itu akan berubah fungsi.

Jika sejak awal dinamakan wisma atlet, hal itu kelak akan menjadi masalah saat Pemerintah Provinsi DKI mengubah peruntukannya. Heru sebagai pengelola aset pun akan dikejar. Karena itu, Heru sepakat bahwa bangunan tersebut tidak boleh disebut wisma atlet, tetapi apartemen Blok D10 saja.

Heru mengatakan, apartemen tersebut belum tentu digunakan rusun nantinya. Rusun yang selama ini disebut akan dibangun di lokasi yang sama dengan blok berbeda ialah Blok C2 dan C3. "Jadi, rusunnya sendiri ada di C2 dan C3," ujar Heru.

Salah satu proyek yang juga dikerjakan oleh PT Jakarta Propetindo adalah pembuatan wisma atlet sebagai penginapan atlet yang akan ikut serta dalam Asian Games 2018. Dalam rapat pembahasan KUA-PPAS, pimpinan Banggar DPRD Mohamad Taufik mengingatkan PT Jakpro untuk berhati-hati memberi nama bangunan tersebut.

Pasalnya, dalam rapat, Direktur Utama PT Jakpro Abdul Hadi mengatakan bahwa wisma atlet tersebut akan dialihfungsikan menjadi rumah susun untuk masyarakat setelah perhelatan Asian Games berakhir. (Baca:Pemprov DKI Disarankan Berhati-hati Beri Nama Wisma Atlet)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com