Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Benyamin soal Rumah Dinas Airin di Tangsel

Kompas.com - 18/09/2015, 09:21 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie angkat bicara tentang rumah dinas yang ditempati Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.

"Ibu Airin memilih rumah pribadinya jadi rumah dinas karena lebih praktis. Kalau ada rapat-rapat SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) sampai malam, beliau tidak perlu pulang jauh-jauh. Ini soal efisiensi saja," kata Benyamin saat dihubungi, Jumat (18/9/2015).

Sebelumnya, rumah dinas yang berada di Jalan Sutera Narada V No 16, Alam Sutera, itu dipersoalkan oleh mantan anggota tim sukses Airin, Abdul Hamied. Dia menuding Airin telah menyelewengkan uang sewa rumah dinas dengan menggunakan rumah pribadinya itu sebagai rumah dinas.

Pemerintah Kota Tangerang Selatan, sampai saat ini, memang belum memiliki rumah dinasnya sendiri sehingga masih harus menyewa.

Benyamin mengungkapkan, rumah dinas Airin memang sering digunakan sebagai tempat rapat dan tempat melakukan sejumlah kegiatan pemerintahan lainnya, termasuk saat mengadakan pertemuan dengan sejumlah pemangku kepentingan.

Meski demikian, Airin tidak selalu tinggal di sana. Airin lebih sering pulang ke rumahnya yang ada di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

"Karena anaknya sekolah di sana, jadi Ibu lebih sering pulang ke Jakarta," ujar Benyamin.

Terkait besaran uang sewa rumah dinas Wali Kota senilai Rp 200 juta, dinilai Benyamin masih wajar. Uang tersebut tidak hanya untuk biaya sewa, tetapi juga untuk perabotan dan perlengkapan lainnya yang harus ada di rumah itu.

Perlengkapan di rumah dinas Airin mengikuti standar rumah dinas Wali Kota pada umumnya. Airin menggunakan rumah pribadinya sebagai rumah dinas sejak dia menjabat Wali Kota Tangerang Selatan hingga tahun 2013.

Sejak tahun 2014 sampai sekarang, rumah pribadinya itu tidak lagi dipakai sebagai rumah dinas. Pada Januari 2014, rumah tersebut digeledah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penyidikan kasus tindak pidana pencucian uang (TTPU) yang menjerat suami Airin, Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com