"Ada yang teror saya, dibilang ke saya, mau lari ke mana pun akan dikejar," kata Hamied saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/9/2015).
Menurut Hamied, dia kenal dengan orang yang meneror serta mengancam dirinya. Namun, dia tidak mau menyebutkan siapa orang tersebut.
Artikel yang dimuat Hamied itu telah dilaporkan oleh tim kuasa hukum Airin ke Panitia Pengawas Pemilihan Kepala Daerah Tangerang Selatan, Rabu (16/9/2015).
Selain itu, Hamied yang sudah keluar dari tim sukses Airin mengaku mendapat info dari orang terpercaya yang menerangkan Airin memang sengaja memakai rumah pribadinya sebagai rumah dinas. Sementara itu, wakilnya, Benyamin Davnie, memilih menyewa rumah lain sebagai rumah dinasnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) Tangerang Selatan Uus Kusnadi membenarkan Airin sempat menggunakan rumah pribadinya di Alam Sutera sebagai rumah dinas wali kota.
"Betul Bu Airin pakai rumah pribadinya untuk rumah dinas, anggaran untuk sewa rumah dinas wali kota Rp 200 juta per tahun. Kalau rumah dinas wakil wali kota anggarannya Rp 175 juta," ujar Uus.
Menurut Uus, Airin sebagai Wali Kota diperbolehkan menggunakan rumah pribadinya sebagai rumah dinas. Hal tersebut diatur dalam pedoman umum penyusunan APBD yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri.
Rumah dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan memang belum ada karena masih dibangun bersamaan dengan proyek pembangunan pusat pemerintahan terpadu di Tangerang Selatan. Sejak menjadi Wali Kota, yakni tahun 2011, Airin memang sudah menggunakan rumah pribadinya yang berlokasi di Alam Sutera menjadi rumah dinas.
Namun, pada tahun 2014, anggaran yang dialokasikan untuk rumah dinas sebesar Rp 200 juta itu tidak terserap. Adapun pada Januari 2014, rumah tersebut digeledah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penyidikan kasus tindak pidana pencucian uang (TTPU) yang menjerat suami Airin, Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.