Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Bocah Dalam Kardus Sebut Ada Tetangga yang Diperiksa sebagai Saksi

Kompas.com - 05/10/2015, 15:18 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — AS (36), ayah dari bocah perempuan yang ditemukan tewas dalam kardus, PNF (9), mengaku telah diperiksa dua kali sebagai saksi di Polda Metro Jaya dan Polsek Metro Kalideres. Dalam rangkaian pemeriksaan tersebut, A menemukan ada satu orang yang dia kenal. (Baca: Ayah PNF: Kalau Boleh, Saya Suruh Bunuh Pembunuh Anak Saya)

"Ada, satu orang, saya kenal, tetangga saya, tetapi saya enggak mau menduga-duga. Dia orangnya juga baik sama keluarga saya," kata A kepada Kompas.com, Senin (5/10/2015).

Selain tetangganya, A juga melihat ada saksi lain yang turut diperiksa polisi pada saat itu. Mereka adalah warga yang berada di tempat penemuan mayat PNF, Jalan Sahabat, dekat jembatan yang mengarah ke jalan tol, di kawasan Kamal, Jakarta Barat. (Baca: Kasus Mayat Bocah Dalam Kardus, Polisi Cari dan Periksa DNA Beberapa Orang)

Sampai saat ini, polisi telah memeriksa sejumlah saksi. Polisi juga telah memeriksa DNA para saksi. (Baca: Dua Saksi Potensial Diperiksa Terkait Bocah Tewas Dalam Kardus)

Secara terpisah, Kapolsek Metro Kalideres Komisaris Dermawan Karosekali di rumah PNF mengatakan bahwa penyelidikan masih berjalan. Dermawan juga meminta awak media untuk menahan diri dan tidak menduga-duga pelaku, sebelum polisi menetapkannya secara resmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com