Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta Kontraktor GOR dan Mes TNI AU Bekerja Cepat

Kompas.com - 23/10/2015, 10:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembangunan gelanggang olahraga dan mes bagi prajurit TNI Angkatan Udara (AU) ditargetkan selesai pada akhir Desember ini.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta kontraktor pelaksana pekerjaan pembangunan mes dan GOR TNI AU, PT Bangun Kharisma Prima, bekerja cepat. 

"Saya minta kontraktor tidak berpikir pakai paradigma lama. Kalau Anda enggak percaya saya, keterlaluan dan bodoh banget, jangan asal main (pembangunan) diselesaiin," kata Basuki dalam groundbreaking pembangunan mes dan GOR TNI AU, di Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (23/10/2015).

Ia juga menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sudah mulai bisa melakukan lelang pada program tahun anggaran tahun 2016 mendatang. Karena itu, ia meminta kontraktor bekerja baik.

Di sisi lain, Basuki juga meminta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI maupun TNI AU untuk tidak memberi komisi sepersen pun kepada kontraktor.

"Bodoh banget bapak dan ibu kalau masih kasih kickback (komisi). Tenang saja, rezeki itu dari Tuhan. Kalau saya potong gajinya, itu juga bagian rencana Tuhan," kata Basuki.

Sementara itu, Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I Marsekal Muda Agus Dwi Putranto meminta kontraktor bekerja 24 jam untuk membangun dua fasilitas tersebut.

Kontraktor harus melaporkan peningkatan pengerjaan pada dirinya setiap minggu.

"Batasnya sampai 15 Desember, jadi waktunya (pembangunan) dua bulan kurang. Saya sukanya yang blakblakan saja, seperti Pak Gubernur. Jangan main-main," kata Agus.

Pembangunan GOR dan mes bagi prajurit TNI AU merupakan kompensasi normalisasi Kali Sunter, Jakarta Timur. Pemprov DKI menggunakan lahan TNI AU untuk normalisasi Kali Sunter. 

Rencananya, mes akan dibangun dua lantai dengan 68 unit di dalamnya. Setiap kamar berukuran sekitar 21 meter persegi.

Setiap unit bisa diperuntukkan bagi dua orang. Mes dibangun di atas lahan seluas 3.699 meter persegi, sedangkan GOR dibangun di atas lahan seluas 5.700 meter persegi.

Pembangunan kedua fasilitas tersebut diperkirakan menghabiskan dana Rp 28 miliar dengan menggunakan APBD 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com