Pengendara yang menjadi korban mereka adalah dua orang karyawan yang bekerja di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
Salah satu korban, Adhis, menuturkan kejadian bermula saat ia dan rekannnya, Ditto melintas di kawasan Patal Senayan pada sekitar pukul 02.00. Saat itu, tiba-tiba ada sembilan orang yang memepet kendaraan mereka.
"Mereka bawa tiga motor. Total pelakunya sembilan orang. Satu motor tiga orang," kata Adhis kepada Kompas.com, Sabtu sore.
Karena dipepet, Adhis dan Ditto pun terpaksa menghentikan laju kendaraannnya. Mereka dipaksa turun oleh sekawanan begal tersebut.
Adhis menyebut para begal menodongkan golok ke arah ia dan Ditto. Tak hanya itu, mereka pun mengancam ingin menembak.
"Akhirnya motor dan tas kita diserahin semua, termasuk di dalamnya laptop dan handphone. Mereka akhirnya pergi dan syukur kita juga enggak diapa-apain," ujar Adhis.
Selang berapa menit kemudian, Adhis mengatakan ada sejumlah warga yang datang. Warga mengaku terbangun saat mendengar keributan.
Setelah menceritakan kejadian yang baru saja mereka alami itu, Adhis dan Ditto diantar oleh warga ke Mapolsek Kebayoran Baru. Mereka pun membuat laporan polisi.
Saat itu, ada sejumlah warga lainnnya yang tiba-tiba datang dengan membawa seorang remaja tanggung.
"Pas kita masih buat laporan, ada dua warga yang tiba-tiba datang bawa seorang ABG enggak berkaos sambil bentak-bentak, 'ini maling motor nih, Pak," ujar Adhis.
Setelah diamati, Adhis melihat sepeda motor yang digunakan remaja itu sama dengan satu dari tiga sepeda motor yang digunakan kawanan begal yang merampoknya.
Tidak hanya itu, remaja yang diketahui bernama Adriansyah (14) itu mengaku melakukan aksi yang Adhis sebut sama persis dengan kejadian yang dialaminya.
"Setelah dinterogasi mendalam oleh polisi, akhirnya dia ngaku kalau dia dan empat orang teman sekolah SMP-nya ikut dengan teman geng motor untuk beraksi," kata Adhis.
Dari informasi terakhir yang didapatnya dari polisi, Adhis menyebut ada sejumlah pelaku lainnnya yang juga sudah tertangkap.
"Tadi polisi baru telepon untuk minta kita mengidentifikasi tersangka lain yang sudah tertangkap," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.