Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kondisi Unit yang Disegel di Rusun Marunda

Kompas.com - 29/10/2015, 13:36 WIB
Bhirawa mbani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok warga di Rusunawa Marunda, Kluster 9, Blok 3 tampak berkumpul pada Kamis (29/10/2015) di sebelah kamar nomor 3.13 yang disegel. Di kaca jendela kamar itu tertulis kalimat: "Pagi kerja, pulangnya malam."

"Tidak hanya di lantai tiga, di lantai lima juga ada banyak yang disegel," ujar Eko yang menjadi tetangga kamar 3.13 tersebut. (Baca: Razia Mendadak Penghuni Rusun Marunda)

Terdapat dua unit di lantai tiga yang tersegel dan enam unit di lantai lima. "Yang saya tahu sih penghuni unit 5.02 ini lagi kerja di Pluit," ujar Susanto, penghuni di Rusunawa Marunda.

Saat melihat ke dalam kamar, Kompas.com menyaksikan lampu yang masih menyala. Selain itu, perabotan seperti televisi, lemari es dan karpet pun terlihat masih di tempat.

Susanto mengakui unit 5.02 ditempati oleh satu keluarga. "Kenal sih cuma enggak begitu dekat, cuma tahu saja karena saya kerja, dia juga kerja jadi jarang sosialisasi, punya kesibukan sendiri," ujarnya. (Baca: Dipaksa Keluar dari Unitnya, Penghuni Rusun Marunda Histeris)

Bagaimana dengan unit 3.13? Eko mengaku tetangganya itu merupakan keluarga dengan satu anak. "Dia membeli unit ini, padahal seharusnya tidak boleh," kata Eko.

"Kemarin diusirin, begitu disegel mereka semua langsung diusir." Ia pun mengaku tidak tahu nasib penghuni yang diusir itu. "Yang saya tahu penghuni ini lagi kerja," ujarnya.

Petugas gabungan dari Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI Jakarta, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Polres Metro Jakarta Utara, dan Satpol PP Jakarta Utara mengelar razia di Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, Rabu (28/10/2015) kemarin.

Hasilnya, petugas menyegel tujuh unit rusun di Cluster B.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Pemprov DKI Ika Lestari Aji menemukan ketidaksesuaian KTP penghuni rusun.

"Dalam razia tersebut, ada penghuni dari tujuh unit rusun yang diindikasi tidak sesuai ketentuan, serta telah terjadi pelanggaran dan penyalahgunaan," kata Ika.

Pelaku akan diproses seusai hukum yang berlaku hingga ke meja pengadilan.

Beberapa modus yang digunakan mafia rusun adalah memalsukan kartu tanda penduduk (KTP), alih unit yang dilakukan oleh penyewa rusun dengan penghuni lainnya tanpa konfirmasi dari UPT, serta identitas penghuni tidak sesuai dengan KTP dan kartu keluarga (KK).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com