Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Falya, RS Awal Bros Kena Sanksi Teguran

Kompas.com - 04/12/2015, 18:44 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Dinas Kesehatan Kota Bekasi menjatuhkan sanksi berupa teguran terhadap Rumah Sakit Awal Bros.

Sanksi ini diberikan kepada RS Awal Bros terkait meninggalnya Falya Raffani Blegur (1,2) di rumah sakit tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Anne Nurchandrani mengatakan, pihaknya menjatuhkan sanksi teguran agar RS Awal Bros meningkatkan mutu layanannya.

Berdasarkan hasil investigasi terkait kematian Falya, RS Awal Bros tidak melakukan komunikasi yang baik dengan keluarga Falya. (Baca: Dokter yang Menangani Falya Belum Diperiksa Polisi)

"Terkait dengan hasil investigasi, Dinas Kesehatan Kota Bekasi telah memberikan teguran kepada Rumah Sakit Awal Bros agar meningkatkan mutu layanan dengan mengoptimalkan komunikasi yang efektif antara dokter dan pasien," kata Anne dalam jumpa pers di sebuah hotel di Kota Bekasi, Jumat (4/12/2015).

Dinkes Kota Bekasi mengklaim langsung memanggil manajemen RS Awal Bros ketika kasus ini mencuat.

Dinkes juga mengaku telah memanggil dokter yang bertanggung jawab atas Falya. "Untuk memaparkan kronologi kematian pasien anak-anak tersebut," sambung Anne.

Namun, Anne tidak memaparkan proses pemeriksaan yang dilakukan Dinas Kesehatan Bekasi terhadap RS Awal Bros. Pemeriksaan terhadap RS Awal Bros diserahkan kepada tim investigasi.

Hasil investigasi ini juga telah dilaporkan ke Wali Kota Bekasi. "Hasil investigasi akan dibacakan oleh ketua tim investigasi," ujar dia. (Baca: RS Awal Bros Sebut Kondisi Falya Memburuk Bukan karena Antibiotik)

Menurut hasil investigasi, dokter penanggung jawab kasus Falya sudah melakukan tindakan sesuai prosedur, demikian juga dengan pihak rumah sakit.

Hasil investigasi juga menunjukkan, kesalahpahaman telah terjadi dalam berkomunikasi antara keluarga Falya dan pihak rumah sakit.

Komunikasi yang tidak efektif antara RS Awal Bros dan keluarga Falya terkait informasi riwayat penyakit dari awal Falya masuk, saat kondisinya memburuk, hingga Falya meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com