Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Saksi Kasus UPS, Anggota DPRD Ini Bantah Isi BAP yang Sebut Komisi E Dapat Jatah Pokir Rp 30 Miliar

Kompas.com - 10/12/2015, 17:06 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi E DPRD DKI periode 2009-2014 Ahmad Nawawi membuat hakim dan jaksa kesal.

Sebab, beberapa kali Nawawi membantah isi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dirinya sendiri sewaktu dia diperiksa Bareskrim Polri.

Awalnya Jaksa Yuniar bertanya kepada Nawawi mengenai besaran jatah pokok pikiran yang diterima tiap anggota Dewan.

Sebelumnya, Nawawi telah terlebih dahulu menjelaskan pokir adalah aspirasi masyarakat yanh ditampung Dewan untuk diajukan.

"Tidak ada besaran pokir, Pak," ujar Nawawi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Kamis (10/12/2015).

Yanuar langsung membacakan BAP milik Nawawi sewaktu dia diperiksa penyidik. Dalam BAP, Nawawi menyebut bahwa anggota Dewan mendapatkan pokir sebesar Rp 30 miliar.

"Bapak pernah di-BAP ya pak. Pada nomor 9 besaran pokir masing-masing Dewan sebesar Rp 30 M," ujar Yanuar.

"Kita bukan uang tapi dalam bentuk kegiatan. Saya sampaikan di Bareskrim misalnya saya sering lihat ada yang rusak,sekolah atau puskesmas, itu saya masukkan pokir saya," jawab Nawawi.

Yanuar bingung dengan jawaban Nawawi yang mengingkari isi BAP. "Bapak, ini ada paraf bapak loh di setiap lembarnya. Apa Bapak diminta membaca kembali isi BAP sebelum diauruh tanda tangan?" ujar Yanuar.

"Ya, ya, tapi mungkin terlewat bacanya," ujar Nawawi.

Nawawi juga membantah satu hal lagi  dalam BAP. Jaksa menyebutkan bahwa dalam isi BAP, Nawawi menyebutkan tiga nama yang paling tahu soal UPS.

Mereka adalah Ketua Komisi E Firmansyah, Wakil Ketua Komisi E Igo Ilham, dan Sekretaris Komisi E Sahrianta Tarigan. Hal itu dibantah oleh Nawawi.

"Saya ditanya penyidik, kalau saya enggak tahu tentang UPS, siapa yang tahu? Apa hanya pimpinan komisi? Saya jawab iya bisa saja. Jadi yang menjabarkan itu bukan saya tapi penyidik," ujar Nawawi.

"Bapak, ini dua loh yang Bapak bantah di BAP ini. Pak Hakim, kami ingin mengkonfrontir keterangan saksi dengan penyidik," ujar Yanuar kepada hakim.

Beberapa kali, hakim juga bingung soal isi BAP yang banyak diingkari Nawawi. Dia memberi pesan kepada Nawawi agar tidak berbuat seperti itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com