JAKARTA, KOMPAS.com — Selain marah-marah, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga melempar pujian kepada seorang pejabat DKI saat perombakan massal, Jumat (8/1/2016) sore.
Pejabat itu adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati.
"Bu Tuti dari pertama selalu melaporkan gratifikasi. Saya senang dan bangga," kata Basuki.
Menurut Basuki, hal ini berbeda dengan yang dilakukan oleh pejabat lain. Jika sudah menerima gratifikasi, kata Basuki, biasanya para pegawai enggan mengembalikannya, apalagi jika harus melaporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Bu Tuti ini 'jilbab'-nya asli tidak bohong-bohongan. Saya bukan menghina agama. Ini betul-betul Bu Tuti Islam asli dan betul-betul punya hati," kata Basuki.
Mantan Bupati Belitung Timur itu meminta para pejabat melaporkan gratifikasi ke KPK. Basuki memberi kesempatan hingga Senin (11/1/2016) mendatang.
Melalui pelaporan itu, pejabat terbebas dari unsur pidana dan tidak akan dipecat. Basuki mengatakan, gratifikasi banyak diterima ketika tutup buku anggaran atau pada bulan Desember.
"Saya kasih kesempatan bagi yang sudah telanjur terima, bilang khilaf, ramai-ramai lapor ke KPK. Ya ditunggu saja. Kalau mereka enggak lapor (gratifikasi), berarti tidak ada (pejabat) yang terima (gratifikasi)," kata Basuki.
Basuki pun mengatakan akan menelusuri aliran dana pejabat DKI bersama Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.