Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camat Tanah Abang: Paspampres Datang Terus Kami Keroyok? Pakai Logika Saja...

Kompas.com - 13/01/2016, 14:24 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Camat Tanah Abang Hidayatullah memastikan, tidak ada pengeroyokan yang dilakukan anggota satuan polisi pamong praja terhadap anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Kantor Kecamatan Tanah Abang, Senin (13/1/2016) malam.

Menurut Hidayatullah, kronologi yang disampaikannya merupakan peristiwa yang sebenarnya terjadi.

"Tidak ada pengeroyokan. Katanya dia datang, terus kami keroyok? (Pakai) logika aja," kata Hidayatullah kepada Kompas.com, Rabu (13/1/2016).

Meski membantah pernyataan yang disampaikan oleh Komandan Paspampres Mayor Jenderal Andika Perkasa itu, Hidayatullah menyatakan tidak mempermasalahkan hal ini.

Ia kembali menyatakan sudah memaafkan dua anggota Paspampres yang menyerangnya. Hidayatullah mengatakan, masalah yang terjadi sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Masalah sudah selesai. Enggak usah dibikin panjang lagi. Bikin puyeng, he-he-he," ujar dia.

Saat memimpin penertiban PKL di Jalan Baturaja, Kelurahan Pondok Melati, Jakarta Pusat, pada Senin malam, Hidayatullah mengaku didatangi dua anggota Paspampres.

Menurut Hidayatullah, keduanya keberatan terhadap penertiban lapak-lapak PKL di lokasi sekitar Grand Indonesia itu.

Namun, Andika mengatakan bahwa anggotanya tidak terima lapak diambil karena saat itu sedang makan di tempat tersebut.

Penyerangan yang dilakukan anggota Paspampres kepada satpol PP disebutnya hanya sebagai pembelaan diri karena dikeroyok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com