JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir yang membayangi Kota Jakarta setiap kali musim hujan tiba sudah di depan mata. Kemungkinan terjadi banjir pun kembali muncul di sejumlah titik wilayah.
Bedanya, pemerintah daerah dan masyarakat saat ini terlihat lebih siap dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi bencana banjir, tanah longsor, dan puting beliung akan kembali terjadi.
Puncak aneka bencana itu diperkirakan terjadi pada Januari-Februari, yakni saat curah hujan sedang tinggi-tingginya.
Khusus untuk risiko banjir di Ibu Kota, BNPB dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkirakan bencana ini akan mulai muncul pada minggu ketiga Januari 2016. Pada periode ini, curah hujan diperkirakan 100-200 milimeter per hari.
Bahaya banjir tahun ini diperkirakan akan melanda 125 kelurahan di 37 kecamatan atau sekitar 47,9 persen wilayah Ibu Kota (tanpa Kepulauan Seri-bu).
Penduduk yang diprediksi terdampak banjir sekitar 122.000 jiwa dan yang berpotensi mengungsi mencapai 24.000 jiwa.
Untuk langkah antisipasi banjir, tahun ini BPBD DKI Jakarta telah menyiapkan 297 lokasi evakuasi dan pengungsian serta logistik pendukungnya di 125 kelurahan yang rawan banjir.
Lembaga ini juga telah melatih 40 relawan setiap kelurahan yang siaga menanggulangi bencana dan bertugas membantu penanganan bencana.
Tahun lalu, pemerintah sudah membersihkan sampah di badan sungai, menormalisasi sejumlah sungai utama, mengeruk saluran primer dan waduk, serta mengeruk saluran mikro.
Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) menjadi andalan Pemprov DKI dalam melakukan tugas rutin pembersihan badan sungai.
Persiapan warga
Tak hanya pemerintah. Warga Jakarta pun tampak semakin waspada dengan ancaman banjir. Demi kelancaran saluran air, sebanyak 78,1 persen responden sudah bersiap meminimalkan ancaman banjir dengan membersihkan saluran air di lingkungan mereka.
Lihat saja pernyataan Christine (27), salah satu responden di Kemayoran, Jakarta Pusat. "Warga di lingkungan saya sering kerja bakti membersihkan got dan gorong-gorong," katanya.
Perilaku warga membuang sampah ke sungai atau saluran air memang punya andil besar mengundang banjir.