Hal ini untuk menanggapi survei CSIS yang mengatakan bahwa Basuki masih menempati urutan pertama sebagai cagub yang dipilih responden.
Terlebih lagi, sampai saat ini memang baru Basuki yang sudah sering menyampaikan kepada masyarakat bahwa akan maju melalui jalur independen.
"Wah Ahok memang ngetop. Dia kan Gubernur DKI yang setiap hari muncul di media cetak dan elektronik. Kalau saya tidak salah hitung, di tujuh stasiun TV saja muncul lebih dari empat kali wajah Ahok," ujar Syarif di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Selasa (26/1/2016).
Meski demikian, itu bukan berarti cagub Partai Gerindra akan kalah dengan elektabilitas dan popularitas dari pria yang akrab disapa Ahok itu.
Syarif meyakini cagub dari partainya bisa mengejar popularitas Ahok dengan strategi-strategi tertentu.
"Saya optimistis, cagub yang akan diusung Gerindra akan bisa berlari cepat, sprint, dan menang karena kita sudah punya strategi yang tidak bisa saya ungkap," ujar Syarif.
Syarif mengatakan, partainya menghargai hasil survei dari CSIS. Dia juga meminta masyarakat bersabar menunggu cagub dari Partai Gerindra.
"Tunggu, pada waktunya, calon itu akan lahir secara normal dan bukan 'di-caesar'," ujar dia.
Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai, partai politik yang ingin ikut dalam pilkada tahun depan perlu segera menetapkan calon yang akan diusung.
Hal itu disebabkan warga Jakarta sebagian besar masih memilih Basuki sebagai calon gubernur yang akan mereka pilih nantinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.