Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Yati demi Bayinya yang Lahir dengan Usus Tidak Normal

Kompas.com - 05/02/2016, 18:40 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — "Kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa...." Petikan lagu 'Kasih Ibu' itu memang ada benarnya.

Sebuah kisah nyata terjadi dalam kehidupan perempuan kecil bernama Azahra Salzabila (1,8). Nasib kurang beruntung yang menimpa Azahra karena ia terlahir dengan usus terburai membuat sang ibu, Yati Haryati (34), harus banting tulang.

Meski belum pulih pasca-melahirkan Azahra, Yati sudah mulai beraktivitas kembali. Dia bekerja demi memenuhi pundi-pundinya untuk pengobatan putri semata wayangnya.

Setiap pagi, Yati berkeliling kampung dengan sepeda motornya sambil membawa kotak yang terisi dengan kue. Ia menjajakan dagangannya ke sekolah-sekolah hingga rumah warga di sekitar tempatnya tinggal, daerah Rangkas Bitung.

Meski penghasilan berdagang kue hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Yati tak pantang mundur hingga akhirnya ia ditawari oleh bos-nya untuk kembali bekerja sebagai petugas keamanan.

"Dua-tiga minggu setelah dagang kue, saya ditelepon komandan untuk balik kerja jadi (petugas) sekuriti lagi. Mikirnya, enggak ada biaya, ya jadi saya ambil," ujar Yati saat ditemui di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (5/2/2016).

Tanpa pikir panjang, Yati pun lantas menerima tawaran tersebut. Kegiatan berjualan kue itu pun dilanjutkan oleh suaminya, Ahyani (26), hingga beberapa bulan kemudian. (Baca: Cerita Azahra, Bayi yang Lahir dengan Usus Tidak Normal)

"Setelah empat bulan dagang kue, suami juga diterima kerja jadi petugas sekuriti di tempat saya kerja. Namun, enggak lama, dia (Ahyani) kena PHK, terus nganggur lagi," tutur Yati.

Tak berselang lama, Yati pun memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan fokus pada perawatan Azahra. "Bekerja memang harus, tetapi kondisi anak jauh lebih utama," ucap Yati.

Kompas TV Bayi Azahra Kelainan Usus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com