Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Anggap Semua Genangan di Jakarta Muncul akibat Sabotase

Kompas.com - 07/02/2016, 14:52 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menganggap munculnya genangan di beberapa tempat lain di Jakarta merupakan akibat adanya sabotase.

Ia berpendapat begitu karena ia melihat genangan yang muncul kerap terjadi secara bergantian di lokasi yang berbeda.

Ahok menilai situasi tersebut tidak masuk akal. Sebab hujan yang mengguyur Jakarta selalu terjadi secara merata di semua wilayah.

"Sekarang hujan relatif tidak tergenang. Tapi yang tergenang ganti-gantian tuh. Mana ada, hujannya merata kok. Jakarta kan sekarang hujannya gede banget merata nih. Kenapa tenggelamnya gantian?" kata Ahok saat meninjau terowongan Gembrong, Minggu (7/2/2016).

Ia kemudian menyontohkan saat terjadinya genangan di terowongan Dukuh Atas dan kolong bundaran Semanggi beberapa waktu lalu.

Menurut Ahok, munculnya genangan di kedua lokasi tersebut akibat mesin pompa yang tidak berfungsi karena adanya kabel yang putus.

"Dulu di Gatot Subroto juga tergenang. Saya suruh periksa, ternyata tali air semua ditutupin konblok. Ya enggak bisa turun air. Begitu kita angkat (konbloknya) ya turun. Tapi kan sempat dua jam tergenang," ujar dia.

Ahok tak menyebutkan siapa pihak yang melakukan sabotase. Namun, ia menduga sabotase bertujuan untuk mematahkan pernyataannya yang kerap menyebut Jakarta tidak akan lagi tergenang.

"Nanti bakal ada berita lagi siapa bilang Jakarta enggak tenggelam. Satu dikeluarin. Kan kurang ajar," kata Ahok.

Seperti diberitakan, terjadi genangan setinggi sekitar 10 cm du terowongan Gembrong pada Sabtu petang kemarin. Kedatang terjadi hampir sekitar dua jam.

Mesin pompa di terowongan Gembrong tidak berfungi saat adanya genangan yang mulai muncul sekitar pukul 20.00.

Dugaan awal menyebutkan tidak berfungsinya mesin pompa akibat adanya kabel yang digigit tikus. Namun saat dicek lagi, mesin pompa itu tidak berfungsi karena ada kesalahan pemasangan kabel.

"Makanya saya mau datang. Saya mau lihat tikus segede apa bisa gigit kabel segitu gede. Ternyata bukan tikus, tapi ada salah pasang kabel," ujar Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com