Basuki merasa kesal karena masih ada oknum pegawai kelurahan yang "bermain-main" dengan anggaran. (Baca: Ahok Wacanakan Rekrut TNI-Polri Jadi Pegawai Pemprov DKI)
"Saya betul-betul muak dengar ada lurah, camat, bendahara, masih ngatur-ngatur duit, sisa duit bagi-bagi, masih malak situ, malak sini. Saya betul-betul tidak suka," kata Basuki dengan nada tinggi, di Balai Kota, Rabu (24/2/2016).
Menurut dia, salah satu kelurahan yang banyak pelanggarannya adalah Kelurahan Melawai. Ia mengatakan bahwa di wilayah Kelurahan Melawai banyak terdapat bangunan yang tidak sesuai peruntukannya.
Misalnya, rumah tinggal yang diperuntukkan sebagai restoran, salon, spa, dan lainnya. (Baca: Ahok Tangkap Pejabat yang Suka Bagi-bagi Uang Sisa Kegiatan)
Oknum kelurahan, lanjut dia, kerap memungut uang sampah dan lainnya dengan mendatangi lokasi-lokasi yang peruntukannya tidak sesuai itu.
"Saya ingatkan ini, mungkin masih bisa diingatkan. Pengusaha itu kadang-kadang enggak ngerti bahwa kawasan itu boleh (mendirikan tempat usaha). Dimanfaatinlah oleh oknum-oknum jadi ajang pemerasan," ujar Basuki.
Hari ini, Basuki melantik lurah baru Melawai. Basuki mengingatkan agar para pegawai kelurahan tidak mencoba memeras para pengusaha.
Jika tidak, Basuki akan menjadikan staf semua pegawai kelurahan setempat. "Saya bisa saja tempeleng, cuma zaman ini tidak bisa tempeleng seperti zaman Pak Ali Sadikin dulu. Ya sudahlah, saya ganti tempeleng dengan tanda tangan, langsung pecat saja," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.