Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugatan Warga Kalijodo dan Rasa Takut terhadap Penggusuran

Kompas.com - 25/02/2016, 08:22 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sudah tiga hari berjalan sejak pendaftaran gugatan warga Kalijodo yang diwakili kuasa hukum Razman Arif Nasution ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Senin (22/2/2016).

Razman menggugat surat peringatan pertama yang dikeluarkan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi terkait rencana penggusuran di Kalijodo. Meski begitu, sejak hari Senin kemarin pula, warga Kalijodo memilih berbenah dan berkemas.

Mereka sibuk merapikan barang dan harta benda mereka untuk diangkut ke mobil dan pindah ke tempat lain. Dari perkembangan terakhir, Kalijodo sudah sepi ditinggalkan sebagian besar penghuninya.

Bahkan, sudah ada puluhan warga Kalijodo yang masuk wilayah administrasi Jakarta Utara telah pindah ke Rusunawa Marunda. Warga yang pindah merupakan gelombang pertama yang diberangkatkan Pemerintah Kota Jakarta Utara, yang berarti akan ada gelombang berikutnya.

Razman menilai, gugatannya di PTUN masih berjalan sampai hari ini. Perihal warga yang memilih pindah disebut dia bukan benar-benar pindah, melainkan warga cari aman supaya barang-barangnya tidak dihancurkan saat penertiban nanti.

"Angkat barang bukan berarti pindah. Warga itu ketakutan, takut polisi kalau bongkar-bongkar bangunan di sana, warga antisipasi itu sebenarnya," kata Razman saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/2/2016) pagi.

Dari kejadian ini, dengan warga sudah pindah terlebih dahulu, padahal gugatan di PTUN masih berjalan, ada yang disalahkan oleh Razman. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjadi satu-satunya orang yang disalahkan atas hal tersebut.

Menurut Razman, Basuki terlalu memaksakan diri, dengan tenggat waktu yang singkat, melaksanakan penertiban di Kalijodo. Razman memperkirakan, apa yang dilakukan Basuki kini akan jadi bumerang pada kemudian hari.

"Logika berpikir Ahok (sapaan Basuki) tidak cermat, terlalu memaksakan diri. Ada 1.300-an KK (kepala keluarga) di sana. Kalau masing-masing KK ada empat orang, sudah lima ribuan warga. Yakin rusunnya masih cukup? Mau ditampung di mana orang sebanyak itu?" tutur Razman.

Sekarang tinggal menunggu hasil dari gugatan warga Kalijodo di PTUN. Ada waktu sekitar tujuh hari atau satu pekan untuk memproses gugatan tersebut, termasuk menambahkan jika ada yang dirasa kurang dalam materi gugatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com