Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lari Marathon 8 Km Warnai Peringatan "Earth Hour" di Jakarta

Kompas.com - 19/03/2016, 21:08 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan Earth Hour di Jakarta, Sabtu (19/3/2016) diwarnai dengan lari marathon 8 kilometer bertajuk Run For Earth Hour.

Dengan mengambil tempat start dan finish di Balai Kota DKI Jakarta, ajang ini diikuti oleh sekitar 156 peserta.

Para peserta akan melalui rute melintasi Jalan Medan Merdeka Selatan, MH Thamrin, Jalan Sunda, Tugu Tani, Medan Merdeka Timur, Medan Merdeka Utara, Medan Merdeka Barat, kembali ke Medan Merdela Selatan dan sampai di Balai Kota.

Para peserta memulai lari tepat sekitar pukul 20.30 dengan dilepas oleh Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta Firmansyah. Mereka memulai lari di tengah turunnya gerimis.

Sebelum melepas peserta, Firmansyah sempat menyampaikan imbauan agar masyarakat mulai membiasakan memadamkan perangkat listrik bila sedang tidak digunakan.

Selain untuk penghematan energi, ia menilai pemadaman perangkat listrik merupakan salah satu cara untuk mengurangi dampak perubahan iklim. "Ini untuk masa depan bumi kita," kata Firmansyah.

Earth Hour adalah sebuah kampanye rutin tahunan yang diinisiasi oleh World Wild Foundation (WWF). Tujuannya, sebagai pengingat akan bahayanya perubahan iklim.

Di Jakarta, kegiatan Earth Hour ditandai dengan pemadaman lampu penerangan di enam lokasi.

Selain di Balai Kota, lima lokasi lainnya adalah Tugu Monas, kawasan Bundaran HI, Patung Pemuda Membangun di sekitar Bundaran Senayan, Patung Arjuna Wijaya di sekitar Bundaran Bank Indonesia, dan gedung-gedung di kawasan Segitiga Emas.

Rencananya, pemadaman akan berlangsung sampai dengan sekitar pukul 21.30.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com