Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Praperadilan Sumber Waras Ditolak, MAKI Akan Ajukan Gugatan Baru

Kompas.com - 30/03/2016, 13:51 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak permohonan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) atas praperadilan pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras, MAKI berencana akan mengajukan gugatan baru.

"Langkah selanjutnya, kami akan mengajukan gugatan baru untuk perkara penghentian penyelidikan. Akan kami uji di situ," ujar Koordinator MAKI, Boyamin Saiman usai persidangan, Rabu (30/3/2016).

Boyamin mengaku usai persidangan ini akan langsung mendaftarkan perkara ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dalam perkara baru ini, MAKI akan menggugat penghentian penyelidikan kasus RS Sumber Waras oleh KPK.

"Hari ini saya daftarkan, mudah-mudahan dua atau tiga minggu lagi sidang lagi," kata Boyamin. (Baca: Hakim Tolak Permohonan Praperadilan Terkait RS Sumber Waras)

Boyamin menyatakan pihaknya menerima dan mengapresiasi putusan Hakim. Ia menyebutkan target minimal memperoleh status kejelasan penyelidikan. Saat ini KPK masih mengusut kasus Sumber Waras sesuai dengan surat perintah Sprin.Lidik/65/01/09/2015.

"Itu kan sudah dari 2015 katanya diproses, tapi tahun ini kok nggak ada kejelasan lagi selama tujuh bulan? Sudah dihentikan atau bagaimana?" ujar Boyamin.

Boyamin bersikukuh bahwa langkah yang ditempuhnya semata untuk mengawasi dan mengontrol kinerja KPK dalam mengusut Sumber Waras. Meski permohonannya ditolak Hakim, ia merasa puas karena apapun putusan hakim, tetap akan mendorong KPK.

"Target maksimal atau minimal sama aja, hasilnya tetap diteruskan (penyelidikan). Ini sebagai bentuk kontrol KPK yang melambat-lambatkan Sumber Waras," kata Boyamin.

Dalam permohonan yang didaftarkan pada Februari lalu, MAKI menilai adanya indikasi korupsi dalam pembelian lahan RS Sumber Waras.

Audit BPK sebelumnya menyebutkan ada kerugian negara sebesar Rp 119 Miliar. MAKI juga menyebut pihak Pemprov dan DPRD DKI Jakarta belum melengkapi administrasi pembelian sehingga berpotensi rugi total.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com