Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Muara Angke: Ahok Kampanye di Sini Jelang Pilkada 2012

Kompas.com - 23/04/2016, 13:50 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para nelayan di Muara Angke, Jakarta Utara, mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pernah datang dan berkampanye di kawasan tersebut jelang Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2012.

Saat itu, Ahok datang dalam kapasitasnya sebagai calon wakil gubernur yang akan mendampingi calon gubernur Joko Widodo.

"Waktu itu dia datang bersama Jokowi dan memohon dukungan," kata seorang nelayan, Munarto, saat berdialog dengan para petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di kawasan tempat tinggalnya, Sabtu (23/4/2016).

Atas dasar itu, Munarto menyesalkan sikap Ahok yang saat ini justru ingin menggusur permukiman para nelayan. "Bukannya berterima kasih, kami justru disakiti," ujar dia.

Munarto menegaskan, nelayan Muara Angke menolak untuk dipindahkan, apalagi jika lokasinya di Kepulauan Seribu. Ia menyebutkan saat ini yang dibutuhkan nelayan adalah pembentukan RT/RW.

"Kami warga Blok Empang ada sekitar 3.000 jiwa, ada 1.000 yang ber-KTP. Tetapi, kami belum punya RT/RW. Jadinya, kalau anak lahir bikin aktanya harus mencari RT yang mau menampung untuk data," ujar Munarto.

Menanggapi hal itu, anggota Fraksi PKS di DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana, berjanji akan mengupayakan agar RT/RW di permukiman nelayan bisa segera dibentuk. Ia mengatakan, jumlah populasi warga sudah memungkinkan bagi pembentukan RT/RW.

"Kami akan follow up yang telah disampaikan. Kami akan menentang semua penggusuran sewenang-wenang terhadap warga," kata Triwisaksana yang juga Wakil Ketua DPRD DKI itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com