Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Tenda dan Satu Tempat Ibadah Didirikan Lagi di Pasar Ikan

Kompas.com - 10/05/2016, 11:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah tenda didirikan untuk warga Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Tenda itu didirikan di atas lahan yang telah ditertibkan Pemprov DKI.

Pantauan Kompas.com, Selasa (10/5/2016), ada sekitar tujuh tenda berbagai ukuran yang berdiri. Selain tenda, ada sebuah tempat ibadah, yaitu mushala semipermanen yang didirikan.

Terlihat sejumlah warga dengan perabotan sederhana menempati tenda.

Tenda-tenda tersebut berasal dari sejumlah organisasi. Ada yang didirikan oleh gabungan organisasi buruh, ada pula yang didirikan oleh sebuah organisasi relawan kemanusiaan.

Selain tenda, tampak pula gubuk kecil yang dibangun kembali oleh warga. 

Beredar kabar bahwa tenda-tenda ini ditempati pula oleh warga yang sudah mendapat rusun. Namun, kabar tersebut belum bisa diverifikasi. Mereka dikatakan menempati tenda karena bisa lebih dekat dengan pekerjaan mereka, yaitu sebagai nelayan.

Sura (50 tahun), warga RT 01 RW 04 Pasar Ikan, mengatakan, para tetangganya memang ada yang kembali dari rusun dan memilih tinggal di tenda.

"Ada yang balik ke sini. Pada enggak betah, ongkosnya mahal, enggak kuat. Di (rusun) sana juga enggak ada mata pencaharian," kata Sura kepada Kompas.com di Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa pagi.

Sura sendiri sudah hampir satu bulan bertahan di tenda sejak penggusuran dilakukan di kawasan itu. Meski mendapat tawaran untuk menempati Rusun Marunda dari Pemprov DKI, Sura enggan menempatinya.

"Saya dapat rusun, ditawarin memang, cuma saya enggak mau. Sudah pernah dikasih lihat kamar di rusun, tetapi saya tetap enggak mau," ujar Sura.

Kabar adanya warga yang kembali ke tenda di bekas lokasi gusuran membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kesal. Ia mengancam akan mencabut hak warga atas tempat tinggalnya di Rusunawa Rawabebek, Pulogebang, Jakarta Timur, jika terbukti telah kembali ke Pasar Ikan.

"Ya silakan saja kalau mereka mau nempuh kayak gitu, kita akan kasih peringatan. Habis itu kita cabut haknya untuk tinggal di rusun," kata Ahok di Balai Kota, Senin (9/5/2016).

Kompas TV Pasca Penggusuran, Warga Bertahan & Tuntut Ganti Rugi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com