Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krishna Murti: Saya yang Bawa Slogan "Turn Back Crime" ke Indonesia

Kompas.com - 26/05/2016, 16:21 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
 Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti memastikan atribut "Turn Back Crime" bukanlah seragam dinas polisi. Menurut dia, anggota polisi memakai atribut tersebut pada saat-saat tertentu saja.

"Itu kan bukan seragam polisi. Polisi pakainya pas lagi kerja, lagi olah TKP, pada saat rekonstruksi dan pada kegiatan-kegiatan tertentu saja. Polisi tidak memakai saat jalan-jalan ke mal," ujar Krishna di Mapolda Metro Jaya, Kamis (26/5/2016).

Krishna menuturkan, banyaknya masyarakat yang menggunakan atribut "Turn Back Crime" dapat diartikan polisi semakin dekat dengan masyarakat. Ia menegaskan, kalaupun ada yang menyalahgunakan atribut "Turn Back Crime", yang harus disalahkan adalah pelakunya, bukan atributnya.

"Jadi, yang salah itu bukan kausnya, masyarakat diimbau tidak khawatir, pakai saja, kami senang, polisi senang, warga senang," ucapnya.

"Kausnya menarik, kami senang karena sekarang masyarakat cinta polisi. Jadi, enggak ada yang salah dengan kausnya, kan Kapolri juga sudah bilang," katanya.

Krishna menjelaskan "Turn Back Crime" merupakan slogan yang dikampanyekan interpol dalam rangka menanggulangi kejahatan. Ia pun mengklaim sebagai orang yang pertama kali mengampanyekan slogan tersebut di Indonesia.

"Saya yang membawa ini (TBC) ke Indonesia, menyebarkan, dan masyarakat mulai bersama-sama menggunakan. Satu, dua orang ada yang menyalahgunakan harus dilakukan penegakan hukum dan masyarakat tidak usah khawatir," ujarnya.

Kompas TV Heboh Kaus Slogan Polisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan 'Study Tour' Harus Dihapus

Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan "Study Tour" Harus Dihapus

Megapolitan
FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com