Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah yang Telantar di Jatinegara Akan Dipulihkan Psikologisnya di Rumah Aman

Kompas.com - 26/05/2016, 16:42 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bocah yang ditelantarkan di Balimester, Jatinegara, TK (5), ditempatkan di rumah aman Kementerian Sosial untuk dipulihkan kondisi psikologisnya.

Saat diantar tim reaksi cepat (TRC) Kemensos ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Timur, Rabu (25/5/2016) kemarin, TK disebut tidak mau berbicara.

"Pas dianter kan enggak bisa ditanya, nangis terus. Jadi dianter dulu ke safe house. Dia dipulihkan dulu psikologisnya, diobati kalau sakit, baru diwawancarai polisi," ujar Kanit PPA Polres Metro Jakarta Timur AKP Endang Sri Lestari kepada Kompas.com, Kamis (26/5/2016).

Menurut Endang, bocah yang diantar TRC Kemensos kepadanya kemudian ditempatkan di rumah aman hanyalah TK. Sementara adiknya, MD (3), masih di rumah mereka.

"Satu tuh yang ke saya, satu doang. Katanya adiknya di rumahnya. Yang datang ke kantor yang gede, yang dirujuk ke rumah aman itu yang gede," kata dia.

Endang mengaku, pihaknya belum mendatangi rumah kedua bocah itu karena penanganan dari polisi berfokus pada masalah hukum. TRC Kemensos-lah yang telah datang ke alamat rumah tersebut untuk melihat kondisi mereka. (Baca: Bocah yang Telantar di Jalan Otista Mengaku Sering Dipukuli Orangtuanya)

"Belum (ke rumah mereka), hari ini atau besok. Karena yang kita minta ke sana kemarin dari TRC biar melihat keadaan dulu karena kalau kita kan lebih prioritas ke proses hukumnya nih," ucap Endang.

TK dan MD sebelumnya pernah ditempatkan di Panti Sosial Bina Insani. Setelah beberapa hari, mereka kemudian dijemput ibunya. Namun, TK kemudian kabur kembali dari rumah.

"Kalau yang kecil masih di rumah dia karena tadinya kan di Panti Sosial Bina Insani dijemput orangtuanya, terus kabur lagi yang gede. Baru diantar ke saya," tutur Endang. (Baca: Dua Bocah yang Telantar di Jakarta Timur Takut Dipertemukan dengan Orangtuanya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com