Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bocah yang Telantar di Jalan Otista Sempat Menangis Kelaparan

Kompas.com - 20/05/2016, 21:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua bocah kakak beradik yang telantar ditemukan warga di Jalan Otista III Dalam, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (19/5/2016) malam.

Sang kakak diketahui bernama Dika (5), dan adiknya, yang tidak diketahui namanya, berumur sekitar dua tahun. Penemuan tersebut bermula saat kedua bocah itu merengek kelaparan di depan sebuah rumah warga.

Warga yang melihat hal itu langsung memberikan makan dan minum kepada kedua bocah yang mengenakan kaus berwarna oranye dengan celana berwana biru tersebut.

"Pada saat ditemukan, keduanya menangis minta makan karena kelaparan. Warga yang enggak tega langsung kasih mereka makan, kemudian melaporkan ke sini karena enggak bisa menampungnya," ujar Ketua Yayasan Al Muanah, Umirohmawati (42), Jumat (20/5/2016).

Umi menuturkan, kedua bocah malang itu diketahui pernah terlihat di sekitar Kantor Kelurahan Cipinang Cempedak beberapa hari sebelum ditemukan warga. Menurut dia, bocah tersebut bukan merupakan anak dari warga sekitar karena tidak ada yang mengenal keduanya.

Selain itu, saat diajak berbicara mengenai letak rumahnya, kedua bocah tersebut mengaku enggan pulang. Mereka tidak ingin bertemu dengan orangtuanya karena selama ini mereka terus disakiti.

"Katanya, mereka enggak mau diajak pulang karena ibunya jahat, suka mukulin mereka di kepala, dada. Makanya begitu dibawa ke sini, langsung koordinasi dengan Sudin Sosial Jakarta Timur," ujarnya. (Baca: Bocah yang Telantar di Jalan Otista Mengaku Sering Dipukuli Orangtuanya)

Kondisi keduanya pada saat ditemukan pun tampak lusuh dan tidak mengenakan alas kaki. Keduanya juga tidak membawa bekal, hanya ada sebuah kantong plastik warna merah yang berisi pakaian yang kini disimpan di Yayasan Al Muanah.

Saat ini, kedua bocah tersebut berada di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur. Keduanya untuk sementara berada di tempat tersebut hingga ada keluarga yang menjemputnya. (Junianto Hamonangan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com