Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Usulkan agar PKL di Trotoar Diberikan Jam Berjualan

Kompas.com - 02/06/2016, 13:21 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sandiaga Salahudin Uno atau Sandiaga Uno yang ikut dalam pencalonan menjadi Gubernur DKI memiliki ide untuk menata pedagang kaki lima yang berjualan trotoar di ibu kota.

Politisi Partai Gerindra yang juga merupakan dewan pelindung asosiasi pedagang kaki lima Indonesia (APLKI) ini mengatakan, salah satu sistem penataan yang saat ini bisa dipertimbangkan oleh Pemprov DKI untuk mengatur pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar yaitu dengan pemberlakuan jam berjualan.

Menurut Sandiaga, salah satu contoh kota yang telah menerapkan sistem tersebut yaitu Kota Surabaya. (Baca: Trotoar Diokupasi dan Belum Layak)

"Di Surabaya di Jalan Sutomo membolehkan berusaha tapi di jam tertentu. Untuk di Jakarta bukan maksudnya boleh berjualan di trotoar, tapi ditata dan ada traffic yang diatur, misalnya antara jam 06.00 sampai jam 09.00 WIB," ujar Sandiaga di Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2016).

Sandiaga mengatakan ide itu terlontar saat dirinya beberapa kali "blusukan" ke beberapa daerah di Jakarta. Pedagang-pedagang yang dia temui mengeluhkan cara Pemprov yang arogan dan represif dalam menertibkan para PKL. Salah satu contoh pedagang yang sangat dirugikan kata Sandiaga yaitu pedagang yang berjualan di Kebon Manggis, Jakarta Timur yang saat ini tidak diizinkan untuk berjualan di trotoar.

"Waktu di Kebon Manggis, mereka berjualan di trotoar untuk makan pagi para pekerja di daerah itu, tapi karena sekarang tidak boleh berjualan, omset mereka turun hingga 75 persen, makanya perlu dicari solusi yang inovatif untuk menata PKL tersebut," ujar Sandiaga.

Sandiaga menyebut aturan itu juga sudah lama diterapkan di beberapa kota seperti di Istanbul, Turki, dan London, Inggris. (Baca: Kritik Sandiaga soal Penataan PKL di Jakarta )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com