JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Arie Sudjito, menganggap komunikasi politik yang mulai intensif dilakukan PDI-P menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017 sebagai hal yang wajar.
Meski PDI-P dapat mengusung sendiri calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada DKI 2017 tanpa harus berkoalisi dengan partai lain, Arie menyebut banyaknya kursi di DPRD tidak selalu berbanding lurus dengan kemenangan.
"Wajar karena belum tentu juga suaranya itu berkorelasi positif dengan kemenangan," kata Arie saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/6/2016).
Komunikasi politik yang dilakukan PDI-P dengan berbagai parpol lainnya merupakan penjajakan bagi masing-masing parpol untuk melakukan koalisi.
"Bagaimanapun juga sedang menjajaki, tentu dia (PDI-P) satu sisi menjajaki mana yang mungkin dilakukan (koalisi). Kompromi, sedang saling menjajaki aja mereka itu," kata dia.
Dengan adanya koalisi, parpol-parpol dapat menggodok bersama kandidat yang akan mereka calonkan dalam pilkada agar mereka dapat meraih kemenangan.
"(Harus) realistis, kandidat yang diusung nanti betul-betul mampu untuk menghasilkan kemenangan, tidak hanya formalitas pencalonan," ucap Arie.
Dengan banyaknya parpol yang berkoalisi, Arie menyebut parpol-parpol itu akan semakin percaya diri mampu memenangkan Pilkada 2017. "Semakin banyak kekuatan, mereka kan semakin senang dan yakin," tuturnya.
Hingga saat ini, PDI-P DKI tercatat telah melakukan pertemuan dengan empat partai, yakni PKS, Gerindra, PKB, dan PAN terkait Pilkada DKI 2017. Pekan ini juga PDI-P DKI telah menjadwalkan pertemuan dengan Partai Golkar dan Demokrat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.