Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Akan Jual Daging Sapi Rp 39.000 Per Kg, Kok Bisa?

Kompas.com - 09/06/2016, 08:04 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menjual daging sapi bersubsidi yang dibanderol pada harga Rp 39.000 per kilogram (kg). Harga itu jauh lebih murah dari harga di pasaran yang berkisar pada Rp 120.000-Rp 130.000 per kg.

Untuk bisa menjual daging sapi dengan harga tersebut, Pemprov DKI menggelontorkan anggaran subsidi Rp 7,4 miliar. Anggaran itu digunakan untuk penyediaan daging sapi yang telah dikemas yang jumlahnya mencapai 120 ton, ditambah 55 ton daging ayam.

Daging itu didistribusikan oleh BUMD milik Pemprov DKI yang bergerak di bidang distribusi pangan, yakni PD Dharma Jaya.

"Semuanya untuk ketahanan pangan jelang Lebaran kita biayai subsidi (untuk) 175 ton (daging sapi dan ayam)," kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Dinas Kelautan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Jakarta Sri Haryati, saat dihubungi, Rabu (8/6/2016).

Daging sapi murah seharga Rp 39.000 per kg hanya diperuntukkan bagi kalangan terbatas. Mereka adalah keluarga yang anaknya merupakan peserta Kartu Jakarta Pintar, pekerja harian lepas (PHL), petugas prasarana dan sarana umum (PPSU), dan penghuni rumah susun.

Daging sapi murah itu akan dijual Pemprov DKI untuk warga di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang dikelola Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, di antaranya Rusunawa Marunda, Pulogebang, dan Muara Angke. Penjualan di rusunawa bertujuan agar peruntukannya bisa tepat sasaran.

"Pak Gubernur (Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok) kan ingin transaksinya non-tunai. Agar tepat sasaran dan datanya terekam, makanya peruntukannya untuk pemegang KJP, PHL, dan PPSU," kata Direktur Utama PT Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusuma.

Tahun lalu, Pemprov DKI juga sempat mengadakan kegiatan serupa. Penjualannya pun dilakukan saat Ramadhan, jelang datangnya Lebaran. Namun, lokasinya tidak berada di rusun dan peruntukannya pun belum diatur seperti saat ini.

Tidak hanya itu, pada tahun lalu, daging murah yang dijual masih bisa dibeli dengan transaksi tunai.

Ahok menilai, cara seperti itu membuat pihaknya sulit mengontrol siapa-siapa saja yang menikmati subsidi itu.

"Tiap kali operasi pasar tidak tahu siapa yang beli. Barangnya habis sekejap," ujar Ahok.

Ahok berjanji jika nantinya mendapat respons yang baik, ia berniat akan melakukan kembali kegiatan tersebut secara berkelanjutan.

"Mungkin akan tambah jatah duit lagi di APBD. Mungkin butuh Rp 500-an miliar setahun," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com