Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bisa Dilibatkan Menjadi Petugas Verifikasi KTP Dukungan Calon Independen

Kompas.com - 15/06/2016, 17:51 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno menyampaikan, pihaknya bisa merekrut warga untuk membantu verifikasi data KTP dukungan calon independen apabila jumlah panitia pemungutan suara (PPS) tidak mencukupi.

"Pada dasarnya, yang melakukan adalah PPS. Akan tetapi, kalau kemudian mereka tidak cukup, ya warga di sekitarnya," ujar Sumarno, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (15/6/2016).

(Baca juga: "Teman Ahok" Mengaku Belum Pernah Verifikasi Faktual Data KTP Pendukung Ahok)

Menurut dia, perekrutan warga sekitar untuk melakukan verifikasi data KTP lebih menguntungkan dan efisien.

Sebab, ia menilai, warga lebih mengetahui lingkungannya dan tidak akan kesulitan mencari alamat. Rekrutmen warga nantinya akan dilakukan oleh PPS di tiap-tiap wilayah.

Sumarno mengatakan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi warga agar bisa menjadi verifikator.

"Misanya yang direkrut itu tentu bukan orang dari tim sukses calon yang lain, bukan kader dari partai, dan sebagainya," ujar Sumarno.

Kendati demikian, ia belum bisa menyebutkan jumlah pasti dari petugas yang diperlukan untuk verifikasi faktual.

Hal tersebut, menurut dia, tergantung jumlah calon perorangan dan jumlah data KTP yang diserahkan.

Sumarno menyebutkan, ada 267 kelurahan di Provinsi DKI Jakarta. Di tiap-tiap kelurahan terdapat 3 PPS.

Jika dikalikan, maka jumlah anggota PPS yang terdapat di seluruh Provinsi DKI Jakarta adalah 801 orang.

Itulah jumlah minimal petugas yang nantinya melakukan verifikasi data KTP calon perseorangan.

Jumlah tersebut di luar warga yang direkrut menjadi petugas verifikasi. (Baca juga: "Teman Ahok" Yakin Data KTP Lolos Verifikasi KPU)

Adapun tahapan verifikasi dimulai setelah penyerahan data KTP milik calon independen kepada KPU DKI.

Penyerahan dukungan dilakukan pada 3-7 Agustus 2016. Verifikasi administratif dimulai setelahnya sampai 12 Agustus 2016 nanti.

Verifikasi faktual akan dimulai pada 21 Agustus-3 September 2016. Sampai sejauh ini, baru Basuki Tjahaja Purnama yang mempersiapkan diri untuk ikut Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen.

Basuki dibantu oleh kelompok pendukungnya, Teman Ahok, untuk mengumpulkan 1 juta data KTP, meskipun syarat yang diperlukan lebih kurang 532.000 data KTP.

Kompas TV Alasan di balik Tidak Diumumkannya hasil Verifikasi Faktual?- Satu Meja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com