JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno menyampaikan, pihaknya bisa merekrut warga untuk membantu verifikasi data KTP dukungan calon independen apabila jumlah panitia pemungutan suara (PPS) tidak mencukupi.
"Pada dasarnya, yang melakukan adalah PPS. Akan tetapi, kalau kemudian mereka tidak cukup, ya warga di sekitarnya," ujar Sumarno, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (15/6/2016).
(Baca juga: "Teman Ahok" Mengaku Belum Pernah Verifikasi Faktual Data KTP Pendukung Ahok)
Menurut dia, perekrutan warga sekitar untuk melakukan verifikasi data KTP lebih menguntungkan dan efisien.
Sebab, ia menilai, warga lebih mengetahui lingkungannya dan tidak akan kesulitan mencari alamat. Rekrutmen warga nantinya akan dilakukan oleh PPS di tiap-tiap wilayah.
Sumarno mengatakan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi warga agar bisa menjadi verifikator.
"Misanya yang direkrut itu tentu bukan orang dari tim sukses calon yang lain, bukan kader dari partai, dan sebagainya," ujar Sumarno.
Kendati demikian, ia belum bisa menyebutkan jumlah pasti dari petugas yang diperlukan untuk verifikasi faktual.
Hal tersebut, menurut dia, tergantung jumlah calon perorangan dan jumlah data KTP yang diserahkan.
Sumarno menyebutkan, ada 267 kelurahan di Provinsi DKI Jakarta. Di tiap-tiap kelurahan terdapat 3 PPS.
Jika dikalikan, maka jumlah anggota PPS yang terdapat di seluruh Provinsi DKI Jakarta adalah 801 orang.
Itulah jumlah minimal petugas yang nantinya melakukan verifikasi data KTP calon perseorangan.
Jumlah tersebut di luar warga yang direkrut menjadi petugas verifikasi. (Baca juga: "Teman Ahok" Yakin Data KTP Lolos Verifikasi KPU)
Adapun tahapan verifikasi dimulai setelah penyerahan data KTP milik calon independen kepada KPU DKI.
Penyerahan dukungan dilakukan pada 3-7 Agustus 2016. Verifikasi administratif dimulai setelahnya sampai 12 Agustus 2016 nanti.
Verifikasi faktual akan dimulai pada 21 Agustus-3 September 2016. Sampai sejauh ini, baru Basuki Tjahaja Purnama yang mempersiapkan diri untuk ikut Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen.
Basuki dibantu oleh kelompok pendukungnya, Teman Ahok, untuk mengumpulkan 1 juta data KTP, meskipun syarat yang diperlukan lebih kurang 532.000 data KTP.