Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung: Bohong Itu 1 Juta KTP, Retorika Saja...

Kompas.com - 25/06/2016, 19:59 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI yang juga politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Abraham "Lulung" Lunggana menilai bahwa pencapaian 1 juta KTP yang diperoleh relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok maju pada Pilkada DKI 2017, "Teman Ahok", adalah kebohongan.

Menurut Lulung, mustahil bagi Teman Ahok untuk mendapatkan 1 juta KTP dukungan untuk Ahok.

Meski tidak menjelaskan alasannya, Lulung menyebut fakta tersebut sudah disampaikan lima orang mantan pengumpul KTP untuk Ahok yang mengakui adanya kecurangan saat pengumpulan KTP.

Bahkan, dia menyebut apa yang disampaikan Teman Ahok soal perolehan 1 juta KTP hanya propaganda dan retorika saja.

"Bohong itu (1 juta KTP), propaganda, retorika saja. Saya sudah perkirakan dari dulu. Susah nyarinya apalagi harus akurat verifikasinya. Kan sudah ngomong kan lima orang bunyi kan (mengaku) beli (KTP) dari sana beli dari sini," ujar Lulung saat ditemui di Jakarta Selatan, Sabtu (25/6/2016).

(Baca juga: 1 Juta Data KTP Terkumpul, Ahok Tak Kunjung Deklarasi Maju Independen)

Namun, menurut dia, sah-sah saja secara politik Teman Ahok menggunakan propaganda dalam politik.

"Saya pikir sah-sah saja propaganda itu dari segi politik, tapi ini kan ada pembohongan terhadap publik , mengajak publik menipu," ujar Lulung.

Sebelumnya, saat lima mantan pengumpul KTP untuk Ahok mengaku melakukan kecurangan, Teman Ahok langsung membantah tudingan itu.

Teman Ahok menyebut sejumlah tahapan harus dilalui saat pengumpulan KTP hingga proses verifikasi KTP. Teman Ahok yakin 1 juta KTP yang telah diperoleh di luar kecurangan yang dilakukan lima mantan Teman Ahok tersebut.

Kompas TV 1 Juta KTP Teman Ahok Penuh Kecurangan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com