Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Kemenhub: Sopir Bus Mengemudi dengan Baik, Tidak Ugal-ugalan, Bisa Tahan Emosi

Kompas.com - 30/06/2016, 13:57 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Perhubungan telah melakukan pengecekan terhadap kelayakan bus jelang arus mudik.

Pengecekan tersebut dilakukan dengan metode senyap. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto mengatakan, saat ini para sopir bus sudah mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan tidak ugal-ugalan saat berkendara.

"Alhamdulillah si pengemudi mengemudikannya dengan baik, tidak ugal-ugalan, bisa menahan emosi, dia taat rambu lalu lintas," ujar Pudji di Mapolda Metro Jaya, Kamis (30/6/2016).

(Baca juga: Kemenkes Siapkan 3.100 Posko Medis Gratis di Jalur Mudik)

Pudji menyampaikan, saat operasi tersebut digelar, dia hanya menemukan sopir bus yang tidak menggunakan sabuk pengaman dalam berkendara.

Untuk itu, pihaknya telah menegur sopir tersebut agar tidak mengulangi perbuatannya.

"Nah tinggal itu, seatbelt itu dia enggak pakai. Saya mau tegur kan enggak enak, jadi saya lihatin. Karena mengemudikannya sopan, baru ketika turun saya tegur," ucap dia.

Menurut Pudji, selain sopir, para penumpang akan diwajibkan mengenakan sabuk pengaman untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

"Pengemudi itu wajib pakai (sabuk pengaman) walaupun untuk penumpangnya belum, tetapi nanti ke depannya akan kita terapkan, itu merupakan kewajiban kita," kata Pudji.

(Baca juga: Jonan: Kalau Saya Mudik, Mungkin Naik Motor Juga)

Kompas TV Tarif Tol Cipali Diberi Diskon
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com