JAKARTA, KOMPAS.com - Mata Ranto berkaca-kaca melihat rumah yang telah belasan tahun ditinggalinya habis terbakar. Sesekali pria berusia 40 tahun ini mengusa-usap wajahnya sembari melihat rumah bertingkat dua milinya yang ludes dilalap api.
Ranto merupakan salah satu warga korban kebakaran di RT 10 RW 08 Kelurahan Grogol Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama yang rumahnya terbakar pada Minggu (3/7/2016) dini hari.
Ranto bersama istri dan seorang anaknya, telah merencanakan untuk mudik berlebaran ke Solo, kampung halamannya. Sejumlah persiapan pun telah disiapkan oleh Ranto.
Alih-alih berlibur bersama keluarga, Ranto terpaksa harus menerima musibah, kebakaran merenggut semua harta miliknya. Rencana berlebaran bersama orang tua dan seluruh keluarga yang disayangi pupus sudah.
(Baca: 285 Keluarga Kehilangan Rumah dalam Kebakaran di Simprug)
"Padahal malam takbiran sudah rencana mau berangkat mas, tapi kebakar kayak begini mau bagaimana?" ujar Ranto kepada Kompas.com.
Ranto mengatakan, saat kejadian, dirinya bersama keluarga tengah berada di rumah. Terikan warga bahwa adanya kebakaran sontak membuat dirinya panik.
Meski sebagian besar hartanya habis terbakar, namun Ranto berhasil menyelamatkan keluarganya. Sejumlah surat berharga hingga sebuah sepeda motor juga berhasil dia selamatkan.
Dia mengaku bingung kemana harus mengadu. Ranto bahkan tidak tahu apa yang harus dia perbuat sekarang. Saat ini, anak dan istrinya terpaksa diinapkan di rumah saudaranya.
"Saya enggak tahu harus apa mas, benar-benar enggak tahu. Yang pasti saya mau nenangin diri dulu," ujar Ranto.
(Baca: "Semua Kebakar Habis, Enggak Sempat Selamatkan Barang...")
Tak hanya Ranto, warga RT 10 lainnya, Wagio juga mengurungkan niatnya untuk berlebaran ke kampung halamannya di Wonogiri, Jawa Tengah.
Wagio hari ini sudah berencana untuk membawa seluruh keluarganya ke Wonogiri, namun musibah ini membuat rencananya terpaksa dibatalkan. Selain keluarganya, tidak ada apa pun yang berhasil diselamatkan Wagio.
Sebuah celana pendek dan kaos putih yang melekat di badannya menjadi harta yang tertinggal milik Wagio. Namun, Wagio optimis, dirinya bisa membangun lagi rumahnya meski butuh kerja keras.
"Saya akan bangun lagi rumah saya, enggak akan bergantung ke orang lain," ujar Wagio.
Korban kebakaran lainnya, Rini mengatakan bahwa Lebaran tahun ini pasti sangat berbeda dengan Lebaran yang dia jalani di tahun sebelumnya. Rini bersama suami dan ketiga anaknya tidak tahu di mana harus merayakan Lebaran. Semua habis terbakar.
"Saya sebenarnya mau buat ketupat untuk lebaran, tapi rumah terbakar seperti ini, yah ketupatnya enggak jadi dibuat, he he he," ujar Rini sambil tersenyum.
Saat ini, Rini dan keluarganya serta ratusan warga lain tengah berada di Posko pengungsian. Sejumlah Posko di sejumlah titik telah didirkan untuk menampung warga yamg mencapai 1.056 jiwa. Sejumlah bantuan seperti makanan, pakaian telah disalurkan ke seluruh warga.