Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Diserobot Saat Antre ke ATM, Pengacara Todongkan Pistol di Minimarket di Depok

Kompas.com - 09/08/2016, 16:49 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Masih membekas diingatan Muhammad Khadafi (20), penjaga kasir minimarket dekat perempatan Gas Alam, Jalan Raya Bogor, Cimanggis, Depok, saat seorang pengacara yang diketahui bernama Andi Kurniawan menodongkan pistol ke arah pengunjung minimarket.

Menurut Khadafi, kejadian tersebut terjadi Selasa (2/8/2016) lalu. Hanya karena persoalan masalah antre di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di minimarket itu, Andi mengacungkan pistol berpeluru karet kepada korban bernama Bernadeta.

Awal mulanya, kata Khadafi, Andi dan korban sedang mengantre di ATM yang sama. Andi yang menunggu seorang di depannya sedang bertransaksi keluar sedikit dari antrean sambil melihat-lihat buah-buahan dekat mesin ATM.

Bernadeta yang berada di belakangnya, kata Khadafi, kemudian maju, menggantikan tempat Andi. 

"Pas pengacara itu keluar sedikit dari antrean terus milih buah, si ibu nyerobot, mungkin enggak tau bapak itu lagi ngantre," kata Khadafi saat ditemui Kompas.com di minimarket itu di Jalan Raya Bogor, Cimanggis, Depok, Selasa (9/8/2016).

Andi lalu menegur Bernadeta dan meminta agar dia harus belajar mengantre. "Si ibu bilang, 'silakan Pak kalau mau duluan'," kata si ibu, menurut Khadafi.

Namun, Andi menegur Bernadeta dengan nada keras. Andi malah mengeluarkan kata-kata kasar. Bernadeta tak merespons.

"Dia (pelaku) kayak geregetan gitu, terus datangin korban kayak mau berantam lagi. Terus dilerai sama tiga orang pengunjung lain. Kata pengunjung lain, 'udah kali Pak, itu cewek, jangan terlalu berlebihan'," ujar Khadafi.

Salah satu pengunjung menggandeng Andi. Tapi, dia tak terima dan keluar menuju mobilnya yang terparkir di depan minimarket. Sesaat kemudian, Andi masuk lagi membawa pistol.

"Terus dia masuk lagi sambil nenteng pistol. Dia bilang, siapa yang mau ikut campur, terus dia nendang meja kasir. Dia nodong, lu yang mau ikut campur, lu mau tau bunyi pistolnya gimana," cerita Khadafi.

Saat itu, Khadafi mengaku ketakutan. Ia tak bisa berbuat apa-apa karena khawatir jadi sasaran.

Andi keluar minimarket lagi. Di luar, dia meletuskan pistolnya sebanyak satu kali kemudian masuk lagi ke dalam minimarket.

"Bunyi letusannya sekali, gede. Pada ketakutan. Dia masuk lagi masih nodong ke korban yang cewek itu. Korbannya masih di kasir lagi mau bayar. Kata pengacara itu, 'lu salah, lu harus minta maaf'. Dia bilang gitu sambil nodong," cerita Khadafi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com