Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Usaha Terduga Pelaku Eksploitasi Anak Tidak Memiliki Izin Usaha Sah

Kompas.com - 12/08/2016, 20:25 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian telah memeriksa BSD (42), warga Kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Utara, yang diduga melakukan eksploitasi terhadap belasan anak di bawah umur yang berasal dari Kalimantan Barat.

Awal Agustus lalu, Polres Pelabuhan Tanjung Priok mengamankan belasan anak di bawah umur di Terminal Pelni Pelabuhan Tanjung Priok. Mereka mengaku akan dipekerjakan oleh BSD di industri rumah tangga di Jakarta Barat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, dari keterangan BSD, dirinya mengakui belasan anak itu memang akan dipekerjakan di industri tekstil miliknya. BSD juga mengaku bahwa dirinya tidak memiliki surat izin dari para orang tua untuk mempekerjakan mereka sebagai karyawan.

"Tidak ada juga perjanjian kerja sama antara pengusaha (BSD) dengan orang tua atau wali," ujar Awi dari pernyataan resmi yang diterima, Jumat (12/8/2016).

BSD juga mengaku bahwa dirinya tidak memberikan upah layak sesuai UMR yang berlaku. Diketahui upah yang akan diterima oleh anak-anak itu sebesar Rp 50.000 per hari dengan syarat harus menyelesaikan 21 lusin pakaian dalam sehari.

Mereka juga akan mendapatkan bonus sebesar Rp 20.000 jika mencapai target, sedangkan UMR di Jakarta saat ini sebesar Rp 3,1 juta.

"Kalau mereka rajin maka akan mendapat uang rajin Rp 150.000 per bulannya," ujar Awi.

Saat ingin diberangkatkan, belasan anak itu mendapatkan pinjaman dari BSD sebesar Rp 500.000 sampai dengan Rp 1,5 juta untuk biaya selama perjalanan. Untuk waktu kerja dibagi dua shift.

Shift siang dari pukul 08.00 WIB-20.00 WIB, pada pukul 20.00 dilakukan pergantian shift hingga pukul 08.00. Para calon pekerjanya itu juga tidak diberikan jaminan kesehatan dan pelatihan. Bahkan, usaha milik BSD diketahui tidak memiliki surat izin usaha perdagangan (SIUP) yang sah. Diakui BSD kalau usahanya itu baru berdiri sejak Maret 2016 dari pemilik lama berinisial A.

"BSD diwajibkan untuk melapor dan melengkapi persyaratan sesuai dengan persyaratan yang berlaku," ujar Awi.

Belasan anak asal Kalimantan Barat itu saat ini masih dititipkan di RPSA Cipayung, Jakarta Timur. Saat ini masih ada kesimpangsiuran terhadap jumlah anak di bawah umur yang diamankan pihak kepolisian.

Dari keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono, jumlah anak yang diamankan sebanyak 15 anak, sedangkan menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP Victor D H Inkiriwang, ada 12 anak yang telah diamankan. (Baca: 12 Anak di Bawah Umur Dibawa dari Kalimantan untuk Bekerja di Jakbar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com