Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak di Bawah Umur Sangat Rentan untuk Dijadikan Objek Eksploitasi

Kompas.com - 10/08/2016, 23:31 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda menjelaskan, penyebab terjadinya kasus eksploitasi anak secara ekonomi di mana si anak dipaksa untuk bekerja, selain karena faktor ekonomi, pendidikan juga menjadi faktor penyebab eksploitasi itu terjadi.

Erlinda mengatakan kalau anak di bawah umur masih sangat rentan untuk dijadikan objek eksploitasi karena masih cukup mudah untuk diimiing-imingi sesuatu serta dibohongi. Bahkan korbannya terkadang tidak mengetahui kalau mereka dieksploitasi.

"Katanya faktor ekonomi, tapi kadang mereka enggak tahu kalau mereka kena tipu muslihat. Anak-anak secara psikologis mudah untuk dijadikan target oknum-oknum," ujar Erlinda saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/8/2016).

Di samping itu, banyak orang tua yang secara sadar membiarkan anak-anaknya untuk bekerja hingga keluar daerah dan dipekerjakan oleh seseorang juga dikarenakan tidak adanya pemahaman soal eksploitasi secara ekonomi.

"Kalau dengan alasan ekonomi, bahasanya kenapa tidak mereka merantau, mencoba peruntungan di kota besar," ujar Erlinda.

Erlinda menjelaskan, dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan, anak di bawah umur boleh bekerja dengan sejumlah syarat. Beberapa syarat itu seperti anak yang boleh bekerja harus di atas 12 tahun, si anak juga tidak diperbolehkan bekerja melebihi jam kerja para pekerja dewasa.

Pekerjaan juga dibatasi di mana sama sekali tidak boleh membahayakan atau menciderai si anak.

"Boleh bekerja, tapi tentunya sangat banyak sekali syarat-syarat yang harus terpenuhi," ujar Erlinda.

Beberapa waktu lalu, Polres Pelabuhan Tanjung Priok mengungkap kasus eksploitasi 12 anak asal Kalimantan Barat yang rencananya akan dipekerjakan di Jakarta. Dari keterangan mereka, secara lisan para orang tua memperbolehkan mereka untuk dipekerjakan di Jakarta. (Baca: 12 Anak di Bawah Umur Dibawa dari Kalimantan untuk Bekerja di Jakbar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com