JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok maju lewat partai diyakini makin mendekatkannya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Dengan pilihan maju lewat partai politik maka tak ada lagi perbedaan antara Ahok dan PDI-P.
Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, saat dihubungi di Jakarta, Selasa (16/8/2016), mengungkapkan perbedaan pandangan antara PDI-P dan Ahok adalah perihal mekanisme pencalonan, bukan pada kinerja di pemerintahan. Ahok dulu memilih jalur perseorangan dan PDI-P jalur partai.
"Detik ini, Ahok sudah putuskan lewat partai. Jadi tidak ada lagi perbedaan dengan PDI-P. Jadi tidak ada alasan tidak memilih Ahok," kata Yunarto.
Kini muncul kabar bahwa PDI-P akan mendeklarasi dukungan terhadap Ahok-Djarot untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Menurut Yunarto kabar itu muncul karena sejumlah faktor.
Salah satunya adalah faktor Presiden Joko Widodo. Menurut Yunarto, Jokowi tidak akan berpangku tangan melihat Ahok sebagai penerus politiknya bertarung dengan PDI-P.
"Jika terjadi, maka akan merugikan visi Jakarta yang dimiliki saat dia menjabat sebagai gubernur. Kedua, akan merugikan untuk Pemilu 2019," kata Yunarto.
Faktor lainnya soal kedekatan Ahok dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Kedekatan itu dianggap sebagai jembatan antara PDI-P dengan Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.