Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batal Konvoi, Sopir Taksi "Online" Berencana Lakukan "Long March" ke DPR RI

Kompas.com - 22/08/2016, 11:23 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah sopir taksi "online" yang berniat melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI sudah mulai berkumpul area parkir Sekertariat Persatuan Olah Raga Selam Seluruh Indonesia (POSSI).

Rencananya, para demonstran tersebut akan melakukan aksi long march ke Gedung DPR RI. Salah satu sopir taksi "online" yang sudah berada di lokasi, Normark (43), mengatakan pada awalnya mereka ingin melakukan aksi konvoi mulai dari Parkir Timur Senayan ke Istana Negara lalu ke Kantor Kemeterian Perhubungan dan berakhir di DPR RI.

Namun, rencana tersebut urung terlaksana lantaran tidak diberikan izin oleh pihak kepolisian untuk melakukan konvoi.

"Kan tidak diberikan izin oleh polisi, jadi kami mau long march ke gedung DPR RI," ujar Normark saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (22/8/2016).

Sementara itu, advokat sopir taksi "online", Andryawal Simanjuntak, mengatakan, pelarangan aksi konvoi ke Istana Negara oleh pihak kepolisian lantaran di lokasi tersebut juga berlangsung aksi unjuk rasa dari para petani. Untuk, itu mereka menghormati keputusan dari kepolisian untuk melakukan aksi unjuk rasa hanya di depan Gedung DPR RI.

"Kami diarahkan oleh Kapolda untuk berdemo di DPR RI saja, tidak diberikan izin konvoi. Katanya di sana ada demo, jadi tidak akan mungkin konvoi," ucapnya.

Andryawal menambahkan, rencananya mereka akan melakukan aksi long march ke DPR RI. Ia mengaku aksi ini akan dihadiri oleh 26 komunitas sopir taksi "online" yang ada di seluruh Jabodetabek.

"Rencananya, ada 1.000 orang yang mengikuti aksi ini. Itu terdiri dari 23 komunitas sopir taksi "online"," kata dia.

Pantauan Kompas.com pada pukul 11.00 WIB di area parkir POSSI, Senayan, baru ada sekitar ratusan sopir taksi "online" yang berkumpul. Di lokasi ini juga terdapat satu unit mobil pengangkut sound system.

Aparat kepolisian juga terlihat berada di lokasi tersebut. Tampak pula Direktur Intelkam Polda Metro Jaya Kombes Mardisyam dan Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Roma Hutajulu.

Rencananya, dalam aksi ini, para sopir taksi "online" menuntut pemerintah untuk mencabut Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek. (Baca: Ribuan Pengemudi Taksi "Online" Demo di Istana, DPR, dan Kemenhub Hari Ini)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com