Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok dan Strategi "Jangan Pilih Saya"

Kompas.com - 28/08/2016, 06:01 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada beberapa kesempatan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kerap menyelipkan pesan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 saat menyampaikan sambutan.

Contohnya saat menyampaikan sambutan pada soft launching pembangunan tujuh tower Rusun Daan Mogot, Jakarta Barat, dan pada acara Bazaar Art Jakarta 2016, beberapa waktu lalu. Ahok meminta warga untuk tak memilihnya pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Bapak Ibu harus pilih siapa? Pilih yang lebih baik, lebih cerdas, dan lebih jujur dari saya. Kalau ada yang seperti itu, Bapak, Ibu, jangan pilih saya, nanti rugi," kata Ahok.

Menurut Ahok, jika memilih pemimpin yang lebih baik dari dirinya, nantinya warga Jakarta akan mendapat pemimpin terbaik dari yang terbaik.

Hal itu pula yang membuat Ahok mendorong para kepala daerah atau birokrat berpengalaman maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Sebab, pemerintahan Jakarta menjadi etalase pemerintahan provinsi lainnya di Indonesia.

"Kalau Bapak, Ibu, enggak suka sama saya, enggak usah demo. Lebih baik, enggak usah pilih saya nanti tanggal 15 Februari 2017 (saat pemungutan suara)," kata Ahok.

Ia juga meminta warga untuk tak memercayai jika ada pejabat meminta memilih Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Dia meyakini, siapa pun gubernur yang akan menggantikannya akan melanjutkan sistem yang telah dibangun. Sebab, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, yang disebut Ahok masih menjabat gubernur, juga akan mengawasi pemerintahan baru DKI Jakarta.

"Kalau Bapak, Ibu, pilih saya lagi, saya jamin tambah menderita lima tahun karena pasti saya akan lebih menekan lagi untuk tidak nyolong anggaran dan tarik uang tunai," kata Ahok berkelakar.

Strategi

Pada kesempatan berbeda, Ahok membantah ajakan untuk tak memilih dirinya pada Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan strategi agar warga memilihnya. Ahok menyebut hal ini merupakan edukasi bagi warga.

"Politisi yang baik, parpol yang baik, tugasnya mengedukasi masyarakat untuk memilih pemimpin yang benar. Saya dari dulu berpolitik, konsisten mengedukasi masyarakat," kata Ahok.

Satu bagian penting yang diedukasikan kepada warga adalah memilih pemimpin terbaik dari yang terbaik sehingga ia berjanji tak akan berkampanye hitam ataupun merendahkan calon gubernur lainnya.

Saat ini, Ahok juga akan maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Sudah ada tiga partai politik yang mendukungnya, yakni Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar.

"Saya enggak pernah jelek-jelekin orang kalau berkampanye. Saya sudah katakan, kalau ada (calon gubernur) yang lebih baik dari saya, jangan pilih saya. Dari dulu saya konsisten," kata Ahok.

Kompas TV Ahok Bentuk Posko Pemenangan Pilkada DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com