Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sandiaga seperti Bayi yang Tunggu Akta Lahir"

Kompas.com - 06/09/2016, 15:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif mengibaratkan bakal calon gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno seperti janin yang sudah diberi roh.

Sandiaga telah mendapatkan kepercayaan DPP Gerindra DKI Jakarta untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017 sebagai calon gubernur.

(Baca juga: Kata Partai Gerindra soal "Fit and Proper Test" Sandiaga)

Kini, Sandiaga tengah menunggu dukungan resmi dari partai politik lain untuk berkoalisi sehingga ia bisa maju pada pertarungan Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Sekarang nih Sandiaga seperti bayi yang belum dapat akta lahir. Dia sudah lahir, cuma tinggal nunggu legalisasi akta lahirnya saja," kata Syarif kepada Kompas.com, Selasa (6/9/2016).

Akta lahir yang dimaksud Syarif adalah dukungan resmi partai politik lainnya kepada Sandiaga.

Hingga kini, baru Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sudah resmi menyatakan dukungannya kepada Sandiaga.

Kendati demikian, Syarif yakin Partai Demokrat segera bergabung untuk mendukung Sandiaga.

"Kalau saya sih pede, lagi pula Bang Nara (Ketua DPD Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli) sudah berkali-kali ikut pertemuan dengan kami, kan sudah sinyal. Deklarasi partai politik itu legalisir saya sebutnya," kata Syarif.

(Baca juga: PPP Ingin Duetkan Sandiaga Uno dan Yusril Ihza Mahendra)

Ia yakin tiga partai politik ini akan mendeklarasikan Sandiaga Uno sebagai bakal calon gubernur pada 14 September mendatang.

Deklarasi itu sekaligus pengumuman bakal calon wakil gubernur pendamping Sandiaga.

"Nanti tanggal 14 atau 15 September, tiga parpol berkumpul, deklarasi Sandiaga," kata Syarif.

Kompas TV Sandiaga Uno Lari Pagi Bersama Warga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com