JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPW PKB DKI Jakarta, Abdul Azis, mengungkapkan, saat ini 75 persen poros alternatif akan mendukung Yusril Ihza Mahendra sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Poros alternatif yang dimaksud adalah Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Partai Demokrat memiliki 10 kursi di DPRD DKI, PPP 10 kursi, PKB 6 kursi, dan PAN 2 kursi. Jika mereka tergabung dalam satu koalisi, suara mereka sudah lebih dari cukup untuk mencalonkan diri pada Pilkada DKI dengan persyaratan minimal 22 kursi di DPRD.
Sementara itu, PKB, kata Azis, akan berpaling menarik dukungan dari Sandiaga masuk ke poros alternatif bila Sandiaga memilih Mardani Ali Sera sebagai cawagub.
"Semua lagi penjajakan, 75 persen fix (dukung Yusril)," kata Azis saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Jumat (9/9/2016).
Menurut Azis, dalam kondisi saat ini, partainya menjadi berat untuk mendukung Sandiaga. Sebab, sedari awal, partainya ingin menyandingkan Sandiaga dengan Sekda Provinsi DKI Jakarta Saefullah.
Terkait dukungan poros alternatif ke Yusril, menurutnya, hal ini memiliki banyak pertimbangan. Salah satunya soal survei.
"Pertama survei internal partai-partai, Yusril masih unggul di banding (Sandiaga) Uno," kata Azis. (Baca: Yusril Sebut Akan Ada Poros Baru pada Pilkada DKI Jakarta)
Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra, sebelumnya menyebut akan ada poros baru pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Poros itu akan terbentuk dalam beberapa hari ke depan.
Sementara itu, PKS baru saja menyodorkan nama salah satu kadernya, Mardani Ali Sera, kepada Gerindra untuk dipertimbangkan sebagai bakal calon wakil gubernur pendamping Sandiaga. Gerindra bahkan sudah menyatakan segera mengadakan fit and proper test terhadap Mardani.